Pesan Nikita Mirzani Buat Produsen dan Penyebar Hoax
Ia penuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penghinaan terhadap Jenderal Gatot Nurmantyo di media sosial.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
TRIBUNNEWS.COM – Nikita Mirzani menyambangi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Unit Cybercrime Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2018).
Niki, sapaan akrabnya, datang bersama kuasa hukumnya, Aulia Fahmi, sekitar 13.50 WIB untuk memenuhi panggilan pihak penyidik terkait kasus dugaan penghinaan terhadap Jenderal Gatot Nurmantyo pada 2017 silam.
Saat itu diketahui Gatot masih menjabat sebagai Panglima TNI.
Janda Sajad Ukra ini menjalani pemeriksaan kurang lebih selama satu jam.
Baca: Ini yang Digali Penyidik dari Elvy Sukaesih Terkait Dhawiya dan Abangnya
Baca: Tegang Tiba di Polda Metro Jaya, Elvy Sukaesih: Ya Allah, ya Rabbi
Baca: Roro Fitria Dandan di Ruang Tahanan, Tapi Tak Semenor saat Hadiri Acara TV
Baca: Polisi Kemungkinan Panggil Dimas Anggara untuk Jalani Tes Urine
Setelah keluar dari ruangan penyidik, Niki berharap kasusnya ini bisa segera terselesaikan.
Tuduhan yang dilayangkan terhadapnya, beberapa waktu silam, mengenai penghinaan terhadap panglima TNI di media sosial tidak terbukti, setelah dilakukan pengecekan digital forensik.
"Harapannya semoga masalahnya cepet selesai ya. Biar masyarakat Indonesia juga tahu bahwa Niki tidak melakukan hal tersebut," ujar Niki saat ditemui Grid.ID usai diperiksa penyidik dilokasi.
Sebeneranya Niki mengaku dirinya enggan berurusan dengan pihak kepolisian terkait kasus tersebut.
Tapi akhirnya Niki terpaksa balik melaporkan Sam Aliano dengan tuntutan dugaan pencemaran nama baik pada bulan Oktober lalu, karena dirasa menantang dirinya.
Sebelumnya Sam sudah terlebih dahulu melaporkan Niki terkait dugaan penghinaan melalui media sosial ini ke SPKT Polda Metro Jaya.
"Karena kan dari Sam (Aliano) sendiri waktu itu kan menantang, ya jadinya sekarang direalisasikan seperti ini," kata Niki.
Kekasih Dipo Latief ini juga berharap dengan adanya kasus ini, penyebar hoax bisa jera dan tidak lagi main-main terhadap media sosial.
"Biar dia juga tahu bahwa ada efek jera untuk orang-orang yang juga buat hoax-hoax yang di luar sana. Semoga dengan adanya kejadian ini, orang juga enggak main-main sama media sosial gitu," pungkasnya.(*)