Masyarakat Kota Metropolitan Berisiko Terserang Stroke, Kebiasaan Apa yang Menyebabkannya?
Serangan stroke tak hanya dipengaruhi dari aktivitas sehari-hari tetapi juga gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Ayahanda Cynthia Lamusu dikabarkan mengalami stroke. Beberapa waktu lalu Cynthia Lamusu sempat mengunggah potret ayahnya terbaring di rumah sakit.
Kemudian di unggahan terbarunya, Cynthia Lamusu menceritakan kehidupan ayahnya yang berubah total setelah stroke.
Dalam video yang dibagikan terlihat ayah Cynthia Lamusu berbaring di atas kasur sembari menemani cucunya belajar.
"Sejak Tanggal 28 sep 2018 yang Lalu, Kehidupan Keluarga Besar Kami Sedikit Berubah. Alhamdulillah.. Kami Di berikan Ujian Kesabaran melalui penyakit Stroke yang Papa Alami," tulis Cynthia Lamusu di instagram.
Cynthia Lamusu mengaku sedih melihat kondisi ayahnya yang biasa aktif dan segar bugar.
Kini harus terbaring di kasur dan tak banyak bergerak karena stroke yang menyerang.
"Rasa Sedih dalam perasaan Kami Melihat Keadaan Papa. Bagaimana Kami Melihat Papa Yang Gagah, Aktif dan Sehat Tiba Tiba Berubah Seketika Karena Stroke.
Tapi Kami Tidak Akan Patah Semangat, kami akan Selalu Mencari Solusi terbaik dan Mendukung Papa Full dalam Menghadapi Kehidupan Barunya bersama Stroke," lanjutnya.
Serangan stroke memang tak bisa diduga, seseorang yang kesehariannya sangat bergerak aktif pun bisa saja terserang penyakit ini seperti ayah Cynthia Lamusu.
Sebab serangan stroke tak hanya dipengaruhi dari aktivitas sehari-hari tetapi juga gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi.
Dikutip Kompas.com artikel 2011 lalu, faktanya masyarakat yang tinggal di kota metropolitan justru berisiko tinggi terserang stroke.
Mengapa hanya orang kota metropolitan?
Hal itu disebabkan gaya hidup tidak sehat karena tekanan pekerjaan dan kemacetan lalu lintas yang sering dihadapi oleh orang Jakarta dan sekitarnya.
Ketua Bidang Organisasi Yayasan Stroke Indonesia, Farida A Djalil dan Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Saraf Indonesia, Lyna Soertidewi pernah meluncurkan buku tentang stroke yang ada kaitannya dengan kebiasaan orang metropolitan.