Masyarakat Kota Metropolitan Berisiko Terserang Stroke, Kebiasaan Apa yang Menyebabkannya?
Serangan stroke tak hanya dipengaruhi dari aktivitas sehari-hari tetapi juga gaya hidup dan makanan yang dikonsumsi.
Editor: Willem Jonata
"Anak-anak muda yang menginginkan karier maju, memaksakan diri, kurang istirahat, mendapat tekanan pekerjaan lalu menghadapi kemacetan kota. Hidupnya tidak teratur. Belum lagi yang memiliki kebiasaan ke kelap lalu minum alkohol," tutur Farida.
Pola hidup seperti itulah yang meningkatkan risiko orang metropolitan terserang stroke di usia yang masih muda dan aktif.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Nasional 2007, menurut Lyna, ada 800 dari 100 ribu orang per tahun terserang stroke.
Dari data tersebut DKI Jakarta berada di posisi paling tinggi di Pulau Jawa, sekitar 12,5 persen penderita stroke.
Angka itu pun terus meningkat dan banyak menyerang usia aktif, contohnya yang tadi stroke banyak menyerang usia 60 tahun, kini sudah banyak penderita berusia 40 tahun.
Penting sekali untuk menjaga pola hidup yang sehat, tidak hanya berolahraga tetapi juga pola makan, perhatikan makanan yang dikonsumsi, dan waktu istirahat.
Selain itu, pastikan keluarga membeirkan penanganan pertama jika ada anggota keluarga yang terserang stroke.
Penderita harus segera mendapat pertolongan pertama atau dilarikan ke rumah sakit 3-6 jam setelah serangan.
Penanganan cepat dalam periode tersebut meminimalkan dampak stroke pada kerusakan otak.
Setelah itu pihak keluarga harus memberikan dukungan dan semangat untuk penderita agar lebih siap serta mudah adaptasi dengan kehidupan barunya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.