Singapore Media Festival Mempertemukan Pemain Industri Film, TV dan Media Digital dari Seluruh Dunia
Singapore Media Festival (SMF) berlangsung sejak tanggal 20 November hingga 9 Desember. Diawali dengan dengan pemutaran perdana di Asia Tenggara dari
Editor: Content Writer
Singapore Media Festival (SMF) berlangsung sejak tanggal 20 November hingga 9 Desember. Diawali dengan dengan pemutaran perdana di Asia Tenggara dari film pembuka Singapore International Film Festival ke-29, Cities of Last Things, di Capitol Theatre yang ikonik.
Dihelat untuk kelima kalinya, Singapore Media Festival mempertemukan para pemimpin dan talenta dari industri perfilman, pertelevisian dan media digital dari seluruh dunia untuk mengangkat storytelling dari kawasan Asia dan menyediakan platform bagi para talenta di wilayah Asia untuk melakukan networking dan berkolaborasi.
Diselenggarakan oleh Infocomm Media Development Authority (IMDA), Festival ini terdiri dari lima acara: Asia TV Forum & Market (ATF) dan ScreenSingapore, Singapore International Film Festival (SGIFF), SMF Ignite, dan yang terbaru Asian Academy Creative Awards (AAA).
Mr Robert Gilby, Chairman of the SMF Advisory Board, mengatakan, “Fokus dunia pada talenta dan konten-konten Asia tidak dapat diragukan. Dengan ekosistem infocomm dan media Singapura yang dinamis dan kuat, Singapore Media Festival memposisikan dirinya untuk memelihara, meningkatkan dan mengangkat storytelling Asia. Festival ini menawarkan platform untuk menghubungkan para pemain industri yang memiliki ketertarikan yang sama, menemukan orang-orang berbakat dan memanfaatkan peluang baru. Asia adalah tempat yang tepat, dan seluruh negara di kawasan Asia bertemu di Singapore Media Festival.”
Filipina Sebagai Country-of-Focus
Setelah pengenalan program Country-of-Focus tahun lalu, SMF melanjutkan upaya untuk menyoroti cerita, talenta, dan prestasi sebuah negara. Tahun ini, Filipina terpilih sebagai Country-of-Focus.
Merayakan seratus tahun perfilman Filipina, SGIFF menyajikan berbagai pilihan film dari negara ini. Tokoh perfilman Filipina yang terkenal pun hadir, termasuk Mikhail Red, Raya Martin, Shireen Seno, Sheron Dayoc, John Torres, Micah Tadena, serta para bintang seperti Bea Alonzo, Charo Santos Concio dan Jake Cuenca.
Menyiapkan Panggung untuk Generasi Baru Storyteller dari Asia
Singapore Film Commission IMDA, bekerja sama dengan Singapore International Film Festival, akan menjadi meggelar ASEAN-ROK Film Leaders Incubator (FLY) untuk pertama kalinya. Ini adalah bagian dari misi IMDA untuk menciptakan talenta di industri media.
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012 oleh Busan Film Commission, FLY 2018 mendidik calon-calon pembuat film di ASEAN dan Korea Selatan dan memberi mereka kesempatan bekerjasama dan kolaborasi dengan talenta dari seluruh wilayah Asia, di bawah bimbingan para pembuat film terkenal dari Asia.
Kamp pelatihan pembuatan film selama dua minggu di Singapura diakhiri dengan upacara kelulusan dan pemutaran film-film yang telah selesai dibuat pada tanggal 3 Desember.
Dari 22 peserta dari 11 negara, dua pembuat film wanita mewakili Singapura dalam program tahun ini: Judith Tong, yang menyutradarai Paper Roof (2017), yang telah diputar di festival internasional seperti Tribeca Film Festival, Busan International Short Film Festival, dan Page 3 of 4 Rhode Island International Film Festival; dan Tang Wan Xin, yang filmnya White Carnations (2017) ditayangkan perdana di FilmFest Munich.
Mengembangkan ekosistem Infocomm dan media yang dinamis
Acara digital utama dari festival ini, SMF Ignite, berlangsung pada tanggal 5 Desember dengan tema, “The Convergence of Big Data, AI and Storytelling”, untuk mengeksplorasi bagaimana analisis data, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin dapat membantu storytelling dengan cara yang sedarhana dan besar.
SMF Ignite dibentuk untuk menciptakan peluang baru bagi perusahaan media di Asia untuk berkembang dalam lingkungan yang digerakkan secara digital.
Tahun ini, SMF Ignite terdiri dari diskusi tentang tema di antara para pemimpin industri; sebuah pameran perusahaan yang menggabungkan analisis data, AI dan storytelling; dan sebuah worskhop.
Pembuat video online yang tekenal Nuseir Yassin dari Nas Daily mengadakan workshop pembuatan video untuk para pembuat konten Singapura yang terpilih. Iaa juga berbagi wawasannya tentang storytelling digital, bersama dengan tiga pembicara lainnya:
- Mr Chen Xiao, Vice President iQIYI, salah satu situs video online terbesar di dunia
- Mr Jim Louderback, General Manager Vidcon, video conference online multigenre terbesar di dunia
- Mr Alex Smith, Area Lead (APAC) di Microsoft
Untuk informasi lebih lanjut tentang Singapore Media Festival dan acara-acara di dalamnya, silakan merujuk pada Lampiran A atau kunjungi www.sgmediafestival.com. Materi media dapat diakses di link berikut: https://bit.ly/2ybmSUs. (*)