Cerita Liburan Wulan Guritno, Bisa Patahkan Mitos Menyeramkan
Aktris Wulan Guritno (38) mengunggah foto-foto di instagran pribadinya, yang berisikan kegiatan liburan bersama teman-temannya.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Wulan Guritno (38) mengunggah foto-foto di instagran pribadinya, yang berisikan kegiatan liburan bersama teman-temannya.
Wulan Guritno mengaku dirinya baru saja pergi berlibur ke Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu, sekaligus merayakan kebahagiaan sang teman yang mau melepas masa lajang.
Wulan Guritno tak menampik banyak sekali cerita yang dialaminya selama berlibur ke Sumba.
Salah satu cerita yang menarik, ketika dirinya dan teman-teman memaksa untuk mendatangi Air Terjun Matayangu.
"Jadi ketika sedang berjalan-jalan, kami ditunjukan sebuah foto yang bagus banget. Nah foto itu nama tempatnya Matayangu," kata Wulan Guritno yang ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Baca: Ke Istana Berbaju Putih Jelang Pengumuman Kabinet, Ini Sosok Tetty Paruntu, Lihat Gaya Modisnya
Baca: Dengar Kabar Tentang Wiranto, Wulan Guritno Khawatirkan Ini
Baca: Andai Benar Wishnutama Jadi Menteri, Ini Kado Terindah untuk Gista dan Calon Bayinya?
Setelah melihat keindahan Matayangu lewat sebuah foto, Wulan Guritno langsung menanyakan kepada pemandu wisata nya saat di Sumba.
"Kita bilang sm tourguide 'kok kita enggak diajak kesini (Matayangu)?'. Katanya sih Matayangu enggak masik ke peta pariwisaa dan tur karena medannya terlalu berat," ucapnya.
"Terus katanya, 'kecuali kalian anak tracking atau hicking yang sudah profesional' gitu," tambahnya.
Karena rasa penasaran yang besar dan meyakini diri mampu sampai ke Air Terjun Matayangu, istri Adila Dimitri tersebut bersama teman-temannya memaksa kepada pemandu wisata agar diantarkan kesana.
"Dengan ke sok tauan, kami bilang, 'kami atlet kok'. Akhirnya ya benar medannya sangat berat dan saya luka atau memar di kaki. Cuman ya perjalanan maksa tapi benar-benar berhasil," jelasnya.
Pemilik nama lengkap Wulan Lorraine Guritno tersebut menambahkan, sepulangnya ke hotel, ia pun mendapatkan informasi dari pemandu wisata lainnya kalau ada wisatawan yang ke Matayangu, kemungkinan besar tak akan kembali lagi.
Dijelaskan oleh Wulan, menurut infotmasi yang dijelaskan pemandu wisatanya, mitos Air Terjun Matayangu adalah dulunya, ada pasangan suami istri tinggal di atas gunung yang kemudian membuang anaknya yang cacat ke air terjun itu.
Anak tersebut mitosnya bersatu dengan alam, sehingga jasadnya juga tidak ditemukan. Kemudian, diduga dua minggu sekali ada yang hilang.
"Pas pulang bersyukur bgt. Pengen sedekah tp belom sempet. Kita diselamatkan, karena banyak orang yang kaget kota tuh bisa balik lagi dari Matayangu," ungkapnya.
"Ini allah dan alam mendampingi aku, dan teman-teman aku. Enggak lucu juga lagi baceloret kan," tambahnya.
Rasa syukur Wulan Guritno bertambah ketika dirinya tiba di Jakarta dan berhasil menaklukan mitos yang ada di Air Terjun Matayangu yang dinilai cukup menyeramkan.
"Pas tau kita sampe jkt cuma bengong. Kita sampai dan happy. Tapi memang banyak yang kita pelajari. Satu bahu membahu, saling nunggu, kasih tangan, enggak bisa sendiri-sendiri disitu, diuji setiap perjalanan," ujar Wulan Guritno. (Arie Puji Waluyo/ARI).