Curhat Ayah Ashraf Sinclair Seusai Sepekan sang Anak Meninggal, Ungkap Hal Paling Menyakitkan
Ayah mendiang Ashraf, Mohamed Sinclair menuliskan curahat hatinya dan kemudian viral. Hal itu setelah hampir dua minggu meninggalnya Ashraf.
Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Hampir dua pekan setelah meninggalnya Ashraf Sinclair, sang ayah, Mohamed Sinclair, akhirnya menuliskan curhatan di akun Facebooknya, Mohamed Sinclair, Minggu (13/1/2020).
Mertua Bunga Citra Lestari (BCL) ini mengungkapkan apa yang ia rasakan mengenai meninggalnya Ashraf.
Mohamed mengatakan berbagai hal terkait meninggalnya putra sulungnya itu.
Mulai dari perasaanya ditinggal Ashraf hingga soal hal yang paling menyakitkan.
Setelah dibagikan, curhat ayah mendiang Ashraf ini pun viral di media sosial.
Hingga berita ini ditulis, postingan tersebut sudah dibagikan hampir 3 ribu kali.
Baca: Selesai Manggung, BCL Langsung Ziarah ke Makam Ashraf Sinclair, Pandangi Pusara dan Tersenyum
Berikut postingan ayah Ashraf sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari akun Facebooknya:
KEHILANGAN - PERSPEKTIF SEORANG AYAH
Sudah hampir dua minggu sejak kau meninggalkan kami tiba-tiba, Ash. Tadi malam adalah tahlil terakhir, setidaknya sampai hari ke-40. Saya ditanyai di pemakamanmu bagaimana perasaan saya, saya bilang saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkan perasaan saya secara memadai -
tetapi bagaimana perasaan saya sekarang? Saya sebenarnya harus berhenti sebentar dan mencari ke dalam untuk menjawabnya. Mati rasa, terutama.
Saya dapat beraktivitas setiap hari, tetapi sebagian besar warna hidup saya hilang. Saya bisa tertawa, tersenyum, bercanda dengan teman dan keluarga, dan berpose untuk wefies di tahlil tetapi banyak dari ini dilakukan karena itu harus dilakukan; senyumku tadi malam lebih dipaksakan dari biasanya.
Saya benar-benar tersentuh oleh apa yang dikatakan orang-orang. Sering kali, (orang itu) sama sekali tidak saya kenal, (dia mengatakan) kepada saya tentang bagaimana Ashraf telah memengaruhi kehidupan mereka dengan berbagai cara.
Satu orang meluangkan waktu untuk menulis surat yang indah dan menyentuh kepada saya melalui email; dia tidak mengenal Ashraf atau Bunga, tetapi dia mengenali rasa sakit seorang ayah yang kehilangan putranya dan dia meluangkan waktu untuk menghubungi saya. Terima kasih Pak.
Saya sangat tersentuh dengan gerakannya, dan gerak-gerik banyak orang lain. Saya mencoba menjawab semua pesan belasungkawa yang membanjiri, baik sebagai bentuk menghibur diri dan untuk menjaga diri saya tetap sibuk, terutama dalam beberapa hari pertama.