Masker Langka, Jubir Penanganan Virus Corona Sebut Masyarakat Tak Paham Penularan Berujung Panik
Sesditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto menuturkan masyarakat banyak yang tak paham mengenai penyebab Corona bisa menular.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Achmad mengatakan ketidakpahaman warga dapat menyebabkan panik seperti saat ini.
Adapun banyak orang mulai berbondong-bondong mencari dan memborong masker.
Tak hanya masker, sejumlah kebutuhan juga dicari.
Achmad menyampaikan, semua warga merasa harus pakai masker agar dapat terlindungi dari virus Corona.
"Supaya percikan ludahnya tertahan oleh masker dan tidak mengenai orang lain yang sehat," jelas Achmad.
Baca: 2 WNI di Indonesia Positif Corona, Adi Nugroho Ikut Antre Beli Masker Seharga Rp 550 Ribu
"Ketidakpahaman inilah yang menyebabkan kepanikan sehingga semua orang menganggap kalau ingin terlindung harus pakai masker."
"Ini kemudian terjadi banyak orang berburu masker," imbuhnya.
Dengan banyaknya permintaan di pasar, Achmad menyebutkan hukum pasar sudah berlaku.
Di mana permintaan yang tinggi namun persediaan yang ada tidak memenuhi kebutuhan.
Baca: Pihak Keluarga Buka Suara Terkait Momen BCL Menangis di Indonesian Idol 2020: Seharusnya Jangan
Sehingga harga langsung melonjak drastis dan tidak mampu untuk dikendalikan.
"Dan kemudian berlaku hukum pasarkan," ungkap Achmad.
"Pada saat permintaan sangat tinggi, di mana stok sedikit ya harganya yang melambung tak terkendali," lanjutnya.
Sementara itu, lonjakan harga masker yang fantastis dirasakan oleh penyanyi tanah air, Rizky Febian.
Rizky mengungkapkan sempat membeli masker dengan harga hingga jutaan rupiah.