Terpaksa Rumahkan 2.500 Karyawan, Ruben Onsu: Hal Paling Sedih Dalam Perjalanan Saya
Di masa sulit sekarang ini, Ruben Onsu tak bisa memungkiri bisnis kuliner yang dirintisnya, yakni Geprek Bensu, sangat terdampak.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Ruben Onsu tak bisa lagi mempertahankan karyawannya untuk tetap bekerja di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Di masa sulit sekarang ini, Ruben Onsu tak bisa memungkiri bisnis kuliner yang dirintisnya, yakni Geprek Bensu, sangat terdampak.
"Ini hal yang paling sedih dalam perjalanan saya, di luar pemikiran saya, tidak ada persiapan, jadi semuanya berubah drastis dan saya harus ambil tindakan," ujar Ruben saat Instagram Live bersama Sandiaga Uno dikutip Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
Baca: Zaskia Gotik Menikah, Ruben Onsu Dkk Tanya Perasaan Vicky Prasetyo
Akibat dampak pandemi ini, Ruben harus merumahkan 2.500 karyawan yang bergantung hidup pada bisnisnya itu.
"Dari 6.500 karyawan yang saya bisa selamatkan hanya 4.000, ketika mereka di rumahkan (yang tadinya) kemarin-kemarin tidak saya rumahkan, tapi bank saya sesak, saya tidak bisa menyelamatkan mereka sama sekali," ujarnya.
Baca: Ruben Onsu dan Jordi Rayakan HUT ke-3 Geprek Bensu Bersama Karyawan Secara Virtual
Baca: Tangisan Ruben Onsu Tanggapi Curahan Hati Sarwendah, Singgung soal Karyawannya
Ia terpaksa merumahkan ribuan karyawannya itu karena tak sanggup untuk menggaji selama beberapa bulan ke depan.
"Mau gali gobang tutup lobang pun butuh waktu. Enggah usah ngomong keuntunganlah, menggaji mereka saja saya tidak bisa," ujar Ruben.
Harus merelakan hampir setengah karyawannya, Ruben hanya bisa memberikan gaji mereka selama sebulan dan ditambah dengan uang tunjangan hari raya.
Baca: Update Virus Corona 9 Mei 2020: Kasus di Seluruh Dunia Tembus 4 Juta, 275 Ribu Orang Meninggal
"Jadi konpensasi yang dilakukan adalah ketika saya rumahkan mereka saya gaji satu bulan plus THR, tidak ada yang saya potong sama sekali, gaji full dan THR, itu saja yang bisa saya selamatkan," katanya.
Menurut dia, jika harus mempertahankan karyawan di masa sulit karena pandemi ini akan beresiko tinggi bagi perusahannya.
"Saya cuma berpikir 2.500 itu harus saya sudahkan pekerjaannya karena saya harus selamatkan yang lainnya untuk perusahan saya secara sehat gitu," kata Ruben.
Menurut Ruben, pendapatan bisnisnya turun lebih dari 50 persen dari sebelum wabah virus corona.
"Awal-awal pergerakannya belum dahsyat ya. Sampai (akhirnya) hari ini omset yang menurun dari (bisnis) saya itu sudah 70 persen," kata Ruben.
Ruben hanya mencoba bersabar, karena semua orang termasuk pebisnis sepertinya pasti ikut merasakan hal yang sama.
"Jadi bagaimana 70 persen itu, ya karena sudah tidak ada yang bisa.. ini kan sudah isu dunia, saya tidak bisa bergerak banyak," ujarnya.
Karena bisnisnya terus terpuruk, Ruben akhirnya mengambil keputusan yang berat yakni terpaksa menutup dua waralaba atau restoran miliknya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dampak Corona, Ruben Onsu Rumahkan 2.500 Karyawannya