Ramai Kasus George Floyd, BTS Dukung #BlackLiveMatters: Kita Semua Punya Hak untuk Dihormati
BTS memberikan dukungan terkait #BlackLiveMatters ditengah ramainya kasus George Floyd.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Kami tidak dapat mengungkapkan jumlah yang didonasikan," terang Big Hit Entertainment.
Baca: George Floyd Rupanya Sudah Dinyatakan Positif Virus Corona Sejak April, Terungkap dari Hasil Autopsi
Baca: Pengamat Soroti Demo Bela George Floyd: Apa Pendemo Juga Perjuangkan Hak Polisi Korban Kericuhan?
Diketahui, tagar #BlackLivesMatter banyak terlihat ketika aksi protes atas kasus George Floyd dilakukan.
George Floyd merupakan pria berkulit hitam yang meninggal pada 25 Mei 2020 akibat lehernya ditindih seorang polisi, Derek Chauvin.
Insiden ini terjadi di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat.
Leher Floyd terus diinjak Chauvin meski ia merintih kesakitan dan mengatakan tak bisa bernapas.
Ia dinyatakan meninggal setelah lehernya ditindih hampir selama sembilan menit.
Asal Mula Kampanye #BlackLivesMatter
Black Lives Matter (BLM) adalah sebuah gerakan yang diinisiasi pada 2013 saat menanggapi pembebasan pembunuh Travyon Martin.
Gerakan ini lalu membentuk sebuah yayasan bernama Black Lives Matter Foundation yang berada di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada.
Di situs web resminya, Black Lives Matter menyebut misi mereka adalah memberantas supremasi kulit putih dan membangun kekuatan lokal untuk melawan kekerasan yang menimpa masyarakat kulit hitam.
"Dengan memerangi dan melawan tindakan kekerasan, menciptakan ruang untuk imajinasi dan inovasi orang kulit hitam, dan mewadahi kegembiraan orang kulit hitam, kita dapat segera memperbaiki hidup," tulis Black Lives Matter di situs web-nya.
"Kami bekerja untuk dunia di mana orang kulit hitam tidak lagi ditargetkan secara sistematis untuk mati," lanjut BLM.
Dalam menggalang kesadaran komunitasnya, Black Lives Matter memiliki sejumlah program mulai dari pameran seni hingga peringatan rutin tahunan.
Black Lives Matter Arts+Culture mengeksplorasi momen dalam budaya seni yang mencerminkan tahun 1960-an sampai 1970-an, ketika Hak-hak Sipil, Black Power, Gerakan Hak-hak Perempuan, terus diperjuangkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.