1.182 Layar XXI di 52 Kota Seluruh Indonesia Bersiap Manjakan Penonton, Penonton Wajib Pakai Masker
Perusahaan Cinema XXI sejak berdiri pada tahun 1987 ini menutup 1.182 layar bioskop di 52 kota sejak 26 Maret 2020. Kapan buka lagi?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewita Hutagaol, Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI tak memungkiri, masa pandemi Covid-19 saat ini adalah kondisi tersulit yang pernah dialami perusahaannya.
Perusahaan Cinema XXI sejak berdiri pada tahun 1987 ini menutup 1.182 layar bioskop di 52 kota sejak 26 Maret 2020.
Manajemen Cinema XXI yang ada di seluruh Indonesia dalam rangka memutus rantai penyebaran virus.
Dewita mengungkapkan, penutupan layar Cinema XXI di seluruh Indonesia tetap berimbas pada kondisi
finansial Perusahaan.
Ini tak lain karena Cinema XII tetap harus memenuhi tanggung jawab operasional di
masa pandemi.
Seperti membayar gaji karyawan, BPJS, pendanaan perawatan seluruh studio XII dan
sejumlah tanggung jawab lain.
Manajemen Cinema XXI, lanjut Dewita, juga meniadakan remunerasi untuk jajaran Komisaris dan
Direksi per bulan April 2020 sampai waktu yang belum ditentukan.
Peniadaan remunerasi ini dilakukan dalam rangka mempertahankan keberlangsungan bisnis dan keutuhan keluarga besar Cinema XXI.
“Bagi kami, kondisi saat ini adalah kondisi tersulit yang Perusahaan alami sejak masa berdirinya,” ungkap Dewita kepada Tribun, Selasa (16/6/2020).
Berikut petikan wawancara lengkap Tribun dengan Dewita Hutagaol.
Seberapa besar dampak yang dialami bioskop-bioskop di Indonesia selama masa pandemi ini?
Kondisi tersulit yang kami alami sejak masa. Meski belum menjalankan kegiatan operasional seperti
semula, perusahaan tetap menyelesaikan berbagai kewajiban (biaya rutin) seperti gaji, BPJS, biaya
perawatan seluruh studio dan sejumlah tanggung jawab lain.
Manajemen tentu berupaya keras dan maksimal untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis sekaligus keutuhan keluarga besar Cinema XXI.
Manajemen memutuskan untuk jajaran Komisaris dan Direksi tidak menerima remunerasi terhitung
bulan April 2020 sampai dengan keadaan kembali normal.