Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Sosoknya Dikenal Senang Berbagi dengan Anak Muda

Sosok Sapardi Djoko Damono dikenal senang berbagi dan mengobrol dengan anak-anak muda. Begini ungkapan ilustrator sampul buku 'Menghardik Gerimis'

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia, Sosoknya Dikenal Senang Berbagi dengan Anak Muda
Tribunnews.com/Nurul Hanna
Sapardi Djoko Damono dalam wawancara di gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017). 

"Dengan segala hormat, pelayat tidak diperkenankan mengantar/hadir di pemakaman, sesuai protokol kesehatan dari pemerintah serta persyaratan dari pihak pemakaman," begitu bunyi pesan yang diterima Tribunnews.com, Minggu siang.

Profil Sapardi Djoko Damono

Dilansir laman gramedia.com, Sapardi Djoko Damono merupakan sastrawan kelahiran Solo, 20 Maret 1940.

Sapardi pun menghabiskan masa mudanya di Solo.

Kecintaannya menulis dimulai sejak bangku SMA, di mana karyanya sudah sering diterbitkan di majalah.

Ketika ia menempuh kuliah bidang bahasa Inggris di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sapardi semakin menggeluti dunia menulis.

Sapardi Djoko Damono dalam wawancara di gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017).
Sapardi Djoko Damono dalam wawancara di gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017). (Tribunnews.com/Nurul Hanna)

Selama periode ini Pak Sapardi juga terlibat dalam siaran radio dan teater.

Berita Rekomendasi

Karier sastra Sapardi pun terus berkembang.

Sapardi sempat menjadi Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison.

Sementara itu, sudah tak terhitung berapa banyak penghargaan yang dianugerahkan kepadanya.

Kecintaan Sapardi pada dunia sastra ia dedikasikan dengan mengajar di sejumlah tempat, termasuk Madiun, Solo, Universitas Diponegoro Semarang, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, hingga Institut Kesenian Jakarta.

Baca: Sapardi Djoko Damono Meninggal Akibat Penurunan Fungsi Organ

Sapardi juga sempat menjadi dekan dan guru besar.

Dilansir Wikipedia, Sapardi merupakan satu di antara pendiri Yayasan Lontar.

Sapardi menikah dengan Wardiningsih dan dikaruniai seorang putra dan seorang putri.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas