Pengakuan Boy William Soal Pemeriksaan Kasus Pembobolan Kartu Kredit, Sebut Covid-19 Jadi Penghalang
- Boy William baru bisa memenuhi panggilan Polda Jawa Timur terkait kasus pembobolan kartu kredit. Pandemi Covid-19 jadi alasan.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Boy William buka suara soal pemeriksaan dirinya terkait kasus pembobolan kartu kredit.
Boy Wiiliam mengaku baru bisa memenuhi panggilan Polda Jawa Timur . Pandemi Covid-19 jadi alasan.
Sekadar mengingatkan nama Boy William ikut terseret kasus pembobolan kartu kredit yang dilakukan oleh sebuah jasa penjualan tiket online.
Boy William diketahui sempat mempromosikan jasa tersebut saat terbang ke Eropa beberapa waktu lalu.
"Karena Covid-19 dan waktu pertama dipanggil aku masih di luar negeri. Semua dari pesawat luar negeri harus karantina 14 hari," kata Boy William saat berada di Polda Jawa Timur dalam sebuah tayangan video, Rabu (22/7/2020).
"Jadi aku karantina dulu dan setelah selesai ada lock down di Indonesia ya udah jadi baru bisa sekarang," terangnya.
Sudah sejak pagi Boy terbang dari Jakarta menuju Surabaya untuk memenuhi panggilan pemeriksaan. Dan baru selesai diperiksa sekira pukul 16.00 WIB.
"Pagi, kita flight jam 6 pagi langsung ke sini. Abis ini langsung ke Jakarta kerja lagi," ujar Boy.
Nama Boy William ikut terseret setelah jasa penjualan tiket online @tiketkekinian terjerat masalah pembobolan kartu kredit.
Boy sempat mempromosikan jasa tersebut saat ia diendorse perjalanannya ke Eropa beberapa waktu lalu.
Boy William Dicecar 30 Pertanyaan
Setelah ia melakukan endorse, barulah ketahuan bahwa jasa penjualan tiket online tersebut melakukan kejahatan carding atau pembobolan kartu kredit.
"Diperiksa soal kasus kemarin terbang ke Eropa (lewat endorse), tapi semua udah aman, udah diberesin sama semua yang di sini. Saya datang sebagai saksi juga ya udah, all good," kata Boy William usai diperiksa di Mapolda Jatim, Rabu (22/7/2020).
"Tadi lumayan banyak, lupa berapa, sekitar 30 pertanyaan," ungkapnya.