Achmad Yurianto Cerita Kesibukannya Saat Jadi Jubir Penangan Covid-19
Achmad Yurianto ditunjuk sebagai juru bicara Pemerintah dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Setiap hari ia melaporkan perkembangannya.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Achmad Yurianto berbagi cerita kesibukannya saatt bertugas selama 140 hari sebagai juru bicara Pemerintah untuk penanganan covid-19.
Yurianto menjelaskan bersama tim Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) melakukan pemantauan perkembangan covid-19 di Indonesia selama 24 jam.
Kemudian setiap pukul 12.00 data yang sudah dikumpulkan dikaji dulu oleh Yuri dan tim untuk dipilih data mana yang akan disampaikan ke masyarakat.
"Pada pukul 14.00 lalu kita kaji, kita analaisa, dan kita cari hal apa yang harus kita share ke masyarakat untuk mengedukasi disamping update data," kata Yuri saat live talkshow Ngopi Pagi, Rabu (29/8/2020).
Baca: Cerita Achmad Yurianto Tetap Sibuk Lakukan Analisa Data Setelah Tak Lagi Jadi Jubir Covid-19
Barulah pada pukul 15.30 WIB, Yuri membagikan data yang sudah dihimpun melalui konferensi pers yang tayang di youtube BPNB.
"Pada 15.30 saya berbicara tentang apa yang dibagikan ke masyarakat," ungkap Yuri.
Baca: Reisa Broto Asmoro Pamit dari Tim Gugus Tugas Covid-19, Ungkap akan Rindu Sosok Achmad Yurianto
Ada beberapa slogan yang dulu selalu dibicarakan Yuri saat konferensi pers misalnya saat masyarakat memakai masker, dengan slogan 'maskerku melindungiku, maskermu melindungiku'
Yuri menjelaskan slogan tersebut untuk lebih menekankan kalau covid-19 yang menjadi pandemi dunia ini bukan takdir, melainkan bisa dicegah dengan melakukan protokol kesehatan.
"Jadi ini bukan takdir tapi bagaimna kita berperilaku untuk mencegahnya ya untuk mudah dipahami dikatakan maskerku melindungimu maskermu melindungiku," kata Yuri.
Sementara itu saat ini Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 ditugaskan kepada Wiku Adisasmito.
Yuri kembali fokus pada tugasnya sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan yang tetap memantau perkembangan covid-19 di Indonesia.