Berat Badan Naik Selama Karantina Mandiri, Bagaimana Menghindarinya?
Penyebab utama berat badan naik adalah pilihan makanan yang tinggi gula dan lemak.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Di masa pandemi covid-19, sebagian orang mengalami kenaikan berat badan selama karantina mandiri. Fenomena itu kemudian disebut “Quarantine 15”.
Hal ini wajar karena ketika diharuskan berada di rumah, seseorang rentan merasa stres dan pola makannya berubah.
Penyebab utama berat badan naik adalah pilihan makanan yang tinggi gula dan lemak.
Bukan tanpa alasan orang-orang yang berbulan-bulan terpaksa tetap berada di rumah akibat pandemi jadi memilih makanan yang “kurang” bernutrisi.
Baca: Digosipkan Terinfeksi Covid-19, Okky Lukman Lakukan Tes Swab, Hasilnya Negatif
Sebut saja makanan manis yang dengan cepat dapat memberi energi pada tubuh untuk bertahan di masa sulit dan tak pasti ini.
Penyebab berat badan naik selama pandemi Tak hanya satu dua orang yang merasakan bertambahnya berat badan selama masa pandemi Covid-19.
Baca: Penyebab Rambut Rontok, Faktor Keturunan hingga Stres
Harus beradaptasi di tengah situasi lockdown dalam waktu cepat mengubah rutinitas harian yang selama ini sudah tertata.
Salah satu yang juga terpengaruh adalah pola makan. Jika ditelaah, penyebab berat badan naik selama pandemi, di antaranya:
1. Siklus makan dan stres
Ketika seseorang merasa stres–-entah itu khawatir atau takut–-secara alami tubuh mencari makanan manis, berlemak, atau karbohidrat sebagai sumber energi instan.
Jenis makanan-makanan ini bersifat “menenangkan”.
Namun, sayangnya, solusi instan jangka pendek ini justru menjadi penyebab berat badan naik selama pandemi.
Seseorang bisa terperangkap dalam siklus pola makan tidak sehat dan terus-menerus mengonsumsi makanan kurang bernutrisi.
Konsekuensi lainnya adalah risiko mengalami penyakit jantung, diabetes, obesitas, hingga masalah emosional, seperti depresi dan cemas berlebih.