Fasilitas Belajar Online Masih Minim, Dion Wiyoko Apresiasi Penyaluran Donasi Bagi Anak Kurang Mampu
Pembelajaran jarak jauh ini masih terhambat, mengingat kepemilikan fasilitas belajar online (smartphone maupun kuota) yang masih rendah.
Editor: Willem Jonata
Kriteria penerima donasi program ini adalah anak-anak sekolah yang berdomisili di area Jabodetabek dan Jawa Barat; diutamakan untuk kawasan zona merah; anak sekolah tingkat SD dan SMP (diutamakan SD kelas 3 keatas); serta diutamakan untuk anak sekolah yang yatim dan berasal dari keluarga dari sosial ekonomi lemah/dhuafa.
Corporate Secretary and Operational Manager Wakaf Salman ITB Ryan Faisal menambahkan, pihaknya mendukung inisiatif bodrex karena memiliki visi dan misi yang sama, melihat banyaknya anak-anak sekolah yang tidak mempunyai fasilitas smartphone yang layak untuk belajar online.
Namun hal ini juga perlu dukungan dari masyarakat Indonesia untuk semakin peduli dengan dunia pendidikan.
Satu di antaranya adalah dengan menyumbangkan smartphone layak pakai atau uang tunai pada program #BODREXMERAHPUTIHBERBAGI X GARUDA ini.
“Program ini akan berlangsung dari Oktober hingga Desember 2020. Harapannya ingin menggerakkan semangat berbagi untuk sesama dalam proses penanganan pandemi khususnya di sektor pendidikan dan untuk mendorong munculnya program-program lain yang dapat mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” ujar Ryan.
Bagi masyarakat yang ingin mendonasikan smartphone-nya harus mempunyai kriteria sebagai berikut: smartphone yang akan didonasikan telah didukung dengan jaringan 3G/4G; dilengkapi dengan charger; kondisi layar smartphone masih dalam keadaan baik dan dapat terlihat jelas, tidak retak atau pecah; fitur kamera smartphone masih berfungsi dengan baik dan dapat mengunduh dan menjalankan aplikasi seperti Whatsapp, Zoom dan Youtube.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.