Lagu Klandestin dalam Album Kedua, Kisah Cinta Hanin Dhiya yang Bertepuk Sebelah Tangan
Keluarnya album di masa pandemi Covid-19 saat ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada setiap pendengar.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sekian lama ditunggu penggemar, akhirnya album kedua dari Hanin Dhiya resmi diluncurkan pada hari Senin, (1/3/2021).
Album berjudul 'Jangan Sampai Pasrah' ini berada di bawah naungan Warner Music Indonesia.
Tidak hanya bisa dinikmati lewat format fisik (disk) tapi juga dalam bentuk format digital sehingga bisa didengarkan dimana pun.
Keluarnya album di masa pandemi Covid-19 saat ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada setiap pendengar.
Tentunya untuk tidak hilang harapan dan pasrah pada apa yang dihadapi saat ini.
Baca juga: Kisah Asmara Ayu Sang Pemandu Lagu di Malang, Diputus Cinta Hingga Tewas Usai Tergencet Roda Truk
"Poinnya ngasih semangat buat yang dengerin jangan sampai pasrah.
Semoga termotivasi dan semangat lagi," ungkapnya pada Press Conference Launching Album Jangan Sampai Pasrah, Kamis (25/3/2021).
Masih pada acara yang sama, Hanin Dhiya menyebutkan cerita dari album kedua ini merupakan rangkuman dari lagu sebelumnya.
Saat ditanya lagu mana yang mewakili perasaannya sebagai penyanyi, Hanin Dhiya menjawab 'Klandestin'.
Baca juga: Tidak Sampai Sebulan, Album Kedua Hanin Dhiya Raih Platinum Award
Berbeda dengan lagu lain di dalam album ini, Klandestin ditulis sendiri oleh Hanin Dhiya, dan berada di bonus track.
Tapi tidak ada versi digitalnya. Lagu ini terinspirasi dari kisahnya sendiri. Yaitu mencintai seseorang dalam diam.
"Relate sekali dengan aku, pengalaman pribadi.
Ceritanya tentang mengagumi seseorang tapi diam-diam.
Nah ini juga relate buat teman-teman di luar sana karena kayaknya banyak cinta yang bertepuk sebelah tangan," katanya lagi.