Atalarik Syah Kecam Eksekusi Penjemputan, Sebut Anak Tsania Marwa Memilih Keputusan Sendiri
Atalarik Syach buat surat terbuka hingga kecam eksekusi penjemputan anak-anaknya, singgung soal sikap petugas.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
pemohon eksekusi adalah sama dengan melakukan kekerasan verbal terhadap anak dan merupakan tindak pidana yang dapat diancam dengan hukuman pidana," ungkap Atalarik Syah.
Atalarik Syah turut memperhitungkan keputusan Pengadilan Agama Cibinong dalam melakukan eksekusi.
Karena penjemputan dilakukan di bulan Ramadan, yang menurutnya terlalu memaksakan.
Padahal, ia sudah sempat meminta agar eksekusi dilakukan setelah lebaran mendatang.
Ayah dua anak itu menambahkan, berbagai tindakan yang diterima oleh keluarganya dari petugas.
"Perlakuan tidak pantas, berupa sikap arogan dan bentakan, juga dilakukan oleh para eksekutor Pengadilan Agama terhadap ibu saya, yang berusia 74 tahun.
Hal tersebut sungguh tidak pantas karena beliau dan anggota keluarga saya yang berada di rumah saat itu justru berupaya membantu petugas serta tidak mengahalangi anak-anak ikut ibunya, selama tidak ada paksaan.
Seperti itukan layaknya tindakan eksekusi terhadap anak-anak di negeri kita ini? Seperti itukah tindakan yang patut dilakukan oleh aparat sebagai pelindung warga? Di mana kepatutan tingkah laku kita sebagai masyarakat yang berakhlak mulia?," lanjutnya.
Lanjut, Atalarik Syah merasa tidak bisa menerima tindakan kekerasan dari para petugas.
Dan ia berharap agar ke depannya pihak-pihak terkait bisa bertindak yang lebih baik.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)
Berita terkait Tsania Marwa dan Atalarik Syah lainnya