Penjelasan Dokter Tentang Pendarahan Otak Tukul Arwana, Berawal dari Hipertensi yang Tak Terkontrol
Pelawak sekaligus presenter Tukul Arwana sampai saat ini masih dirawat Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) karena pendarahan otak.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
"Kemungkinan hipertensinya ya memang tidak diketahui dan ini enggak kekontrol," tutur dokter Sardiana.
"Riwayat tidak terderteksi inilah yang ternyata hipertensi akhirnya menyebabkan pecah pembuluh darah kemudian pendarahan," imbuhnya.
Terkait hal itu kini Tukul Arwana masih dalam fase pemulihan, dokter pun telah memberikan obat anti hipertensi untuk mengurangi tekanan darahnya yang terlalu tinggi.
Sudah Bisa Merespon dengan Bahasa Tubuh, Tukul Arwana Masih Harus Dirawat 14 Hari
Manajer Tukul Arwana, Riski Kimon menyampaikan kondisi terkini artisnya yang sudah membaik pasca menjalani operasi enam hari lalu.
Riski Kimon mengatakan bahwa Tukul Arwana sudah memberikan respon saat diajak berkomunikasi.
"Sudah bisa merespon matanya, tangan, dan kakinya," kata Riski Kimon ditemui di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Cawang, Jakarta Timur, Senin (27/9/2021).
Riski menambahkan, walau sudah memberikan respon dan progres pemulihan cukup baik, Tukul belum bisa kembali ke rumah dalam waktu dekat.
"14 hari kedepan masih di rumah sakit," ucapnya.
Riski mengakui, pria 57 tahun itu akan menjalani berbagai terapi agar bisa sembuh total dan kembali bekerja seperti sedia kala.
"Masih harus jalani terapi lain termasuk fisioterapi," ungkapnya.
Karena masih memfokuskan diri terhadap pemulihan, Riski menyampaikan Tukul belum bisa dibesuk oleh siapa-siapa.
" Untuk saat ini kenapa tidak boleh dijenguk karena ini dari dokter pun menyarankan agar beliau isturahat secara intens. Bagaimana pun kalau dijenguk pasti kan otomatis gak mungkin tidur, gak enak ada itu," jelasnya.
Riski Kimon meminta doa kepada publik agar Tukul Arwana bisa sembuh total agar bisa kembali bekerja seperti biasanya.
"Doakan saja semoga mas Tukul cepat sehat dan bisa menghibur lagi," ujar Riski Kimon.