Kesedihan Christine Hakim Mendengar Bioskop Iwanami Hall di Tokyo Jepang akan Ditutup
Christine memahami selama pandemi ini memang banyak bioskop yang tutup karena pandemi corona.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bioskop Iwanami Hall yang berlokasi di Jimbocho, Tokyo, Jepang yang merupakan cikal bakal dari teater mini, mengumumkan akan menutup operasionalnya pada tanggal 29 Juli 2022.
"Perubahan mendadak dalam lingkungan bisnis akibat dampak virus corona, kami telah menetapkan bahwa teater akan sulit dioperasikan. Bioskop dibuka sebagai aula serbaguna dari Februari 1968," ungkap direksi Iwanami Hall.
"Almarhum Kashiko Kawakita dan mendiang Etsuko Takano, manajer umum aula ini, meluncurkan kampanye pemutaran film mahakarya "Equip de Cinema". Kami memutar film India "The Apu Trilogy" dan melanjutkan ke jalur bioskop tunggal, dan sejauh ini kami telah memutar 271 mahakarya dari 65 negara," ujar dia.
Herlina Christine Natalia Hakim (65) atau yang lebih dikenal dengan Christine Hakim, merasakan kesedihan mendalam setelah mengetahui pengumuman penutupan Iwanami Hall Tokyo.
Christine yang dibesarkan di Yogyakarta adalah seorang aktivis, artis, pemeran dan produser film Indonesia keturunan Aceh dan Minangkabau, Sumatera Barat.
"Itu bioskop Art Cinema yang mendapat subsidi dari keluarga besar Iwanami. Pasti besar sumbangannya karena kecintaan kepada film dan seni. Demikian juga peran Etsuko Takano yang mencintai dunia kesenian khususnya film. Kalau bukan kecintaan pasti sudah lama tutup," papar Christine Hakim khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (14/1/2022) saat dikonfirmasi terkait rencana penutupan bioskop Iwanami Hall.
Baca juga: Bioskop Iwanami Hall di Jepang yang Sering Menayangkan Film Indonesia akan Ditutup Juli 2022
Christine memahami selama pandemi ini memang banyak bioskop yang tutup karena pandemi corona.
"Film yang putar film block buster Amerika saja sudah sangat berat operasinya, apalagi pasti sedihlah seperti saya mendengar bioskop yang khusus seperti Iwanami Hall ditutup," ujarnya.
Iwanami Hall dianggapnya justru sebagai etalase yang mempromosikan yang membuat daya tarik film-film asing terutama dari Asia dan Indonesia, film Non Hollywood bisa ditayangkan di Jepang sampai saat ini.
"Berat ya dalam situasi seperti sekarang dan kondisi pandemi sangat segmented orang belum berani ke bioskop. Banyak orang sangat mencintai film seni di Jepang," kata Christine.
"Saya sendiri tentu berharap tidak ditutup untuk selamanya, tetapi bisa sementara untuk kembali saat normal nantinya," harapnya.
"Benar-benar nangis dalam hatiku saat ini," kata Christine.
Christine berharap khususnya Pemda Tokyo bisa ikut memikirkan untuk memberikan dukungan atau bantuan agar Iwanami Hall jangan sampai tutup selamanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.