Dicecar 22 Pertanyaan, Doddy Sudrajat Serius Ingin Penjarakan Ayu Wisya: Sudah Keterlaluan
Doddy Sudrajat nampaknya serius ingin memenjarakan selebgram Ayu Wisya yang telah menghina dan mencemarkan nama baiknya.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Doddy Sudrajat didampingi kuasa hukumnya, Djamaludin Koedoeboen mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu (23/2/2022).
Kedatangannya kali ini untuk memenuhi pemeriksaan penyidik terhadap laporannya tersebut.
Doddy nampaknya serius ingin memenjarakan selebgram Ayu Wisya.
Hal itu diketahui dalam video yang diunggah di kanal YouTube Cumicumi, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Doddy Sudrajat Juga Ingin Makam Bibi Dipindahkan, Faisal: Anak Saya Sudah Nyaman, Sudah Tenang
Baca juga: Penyesalan Doddy Sudrajat Tidak Bisa Penuhi Keinginan Terakhir sang Ayah: Beliau Ingin Ketemu Gala
Ia ingin membuat efek jera kepada Ayu Wisya yang telah menghina dan mencemarkan nama baiknya.
Saat ditemui di Polres Metro Jakarta Pusat, Doddy Sudrajat mengatakan bahwa perkataan sang selebgram dalam konten itu sudah sangat tidak pantas untuk diucapkan.
"Memang itu kan sudah keterlaluan, udah diluar batas-batas kata-kata yang sangat tidak patas dan tidak layak untuk dikonsumsi publik,” kata Doddy.
Sementara itu, Djamaludin Koedoeboen menyebut kliennya dicecar 22 pertanyaan oleh penyidik dalam pemeriksaan tersebut.
"Ada 22 pertanyaan, lebih ke apakah mengenal yang bersangkutan atau tidak, merasa dihina atau difitnah, dicemarkan nama baik atau tidak," terang Djamaludin.
"Kemudian merasa dirugikan atau tidak dengan adanya video atau konten-konten yang dilakukan oleh saudara AW."
"Ya beliau (Doddy Sudrajat) menyampaikan bahwa memang merasa dirugikan," paparnya.
Djamaludin juga mengatakan pihaknya telah melayangkan surat somasi kepada Ayu Wisya, namun hingga kini surat somasi tersebut tidak mendapatkan respon apapun.
"Somasi pertama, kedua, ketiga, semua telah diklarifikasi telah diterima, namun mereka tidak berkenan untuk datang ke kantor kami untuk minta maaf," ujar Djamaludin Koedoeboen.
"Ya karena mereka tidak berkenan, maka kami buat laporan," sambungnya.