Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Ajak Putin Berunding ala 'Meja Panjang', Zelenskyy: Saya Tidak Menggigit, Apa yang Anda Takutkan?

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah 'menantang' Presiden Rusia Vladimir Putin untuk duduk berunding dengannya

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ajak Putin Berunding ala 'Meja Panjang', Zelenskyy: Saya Tidak Menggigit, Apa yang Anda Takutkan?
Matt Dunham / POOL / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris selama Konferensi Keamanan Munich di Munich, Jerman selatan, pada 19 Februari 2022. Selama Konferensi Keamanan Munich ke-58 yang berlangsung dari 18-20 Februari 2022, para diplomat dan pakar internasional bertemu untuk membahas topik seperti tatanan global, keamanan manusia dan transnasional, pertahanan atau keberlanjutan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah 'menantang' Presiden Rusia Vladimir Putin untuk duduk berunding dengannya, sambil terus mendesak Barat untuk menawarkan bantuan militer yang lebih kuat ke Ukraina.

Orang nomor 1 di Ukraina itu pun merujuk pada referensi sarkastik terkait meja panjang yang digunakan Putin dalam pertemuannya baru-baru ini dengan para pemimpin asing dan pejabat Rusia.

"Duduklah dengan saya untuk bernegosiasi, hanya saja tidak pada jarak 30 meter," kata Zelenskyy.

Baca juga: Terjun ke Lokasi Banjir Serang Banten, Sahabat Ganjar Salurkan Bantuan Pangan

Baca juga: Amerika Kini Incar Orang-orang Dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Berikut Daftarnya

Dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat (4/3/2022), Zelenskyy pun sempat melontarkan sindiran terhadap pemimpin negara tetangganya di kawasan Eropa Timur itu.

"Saya tidak menggigit, lalu apa yang anda takutkan?," jelas Zelenskyy.

Ia menyampaikan bahwa prospek untuk putaran pembicaraan lain antara negosiasi Rusia dan Ukraina tampaknya tidak menjanjikan.

Berita Rekomendasi

Namun dirinya menekankan perlunya bernegosiasi dalam konflik ini.

"Setiap kata lebih penting daripada tembakan," tegas Zelenskyy.

Sebelumnya pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya operasi militer khusus ke Ukraina berdasarkan permintaan dari Kepala Republik Donbass.

Kendati demikian, pemimpin Rusia itu menekankan bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina.

Tujuan operasi ini hanya untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi di negara tersebut.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Rusia menekankan bahwa Angkatan Bersenjatanya tidak melakukan serangan terhadap kota-kota di Ukraina dan tidak menargetkan warga sipil.

Mereka hanya menghancurkan infrastruktur militer menggunakan senjata presisi tinggi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas