Dituding Umbar Air Mata Demi Dapat Uang oleh Psikolog Lita Gading, Mawar AFI Skakmat Title-nya
Lita Gading menganggap Mawar terlalu mengumbar air matanya demi mendapatkan uang.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Ayu Miftakhul Husna
![Dituding Umbar Air Mata Demi Dapat Uang oleh Psikolog Lita Gading, Mawar AFI Skakmat Title-nya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/maia-estianty-bertanya-air-mata-mawar-langsung-tumpah.jpg)
"Banyak yang tag saya, mention saya, sudah biarin aja, wajar kalau, saya juga harus mengucapkan kepada beliau, berhati-hati karena jelas di situ menyebutkan nama saya," kata Mawar AFI.
Namun, Mawar AFI memberikan tanggapan yang tak kalah menohok guna mengomentari Lita Gading.
Menurut Mawar AFI, seseorang yang punya gelar pendidikan tinggi seharusnya punya cara beradab kala menyampaikan nasihat.
"Kalau memang benar-benar peduli, cara penyampaiannya juga lebih beradab ya. Apalagi untuk seseorang yang memiliki title. Saya bilang sih, sudah biarkan saja," ujar Mawar AFI.
Tak Trauma Nikah Lagi
Sempat merasa terkhianati oleh mantan baby sitter anaknya, Mawar AFI mengaku tidak trauma jika nanti menikah kembali.
Baca juga: Mawar AFI Akui Sedih Tak Berhasil Pertahankan Rumah Tangga Demi Anak-anaknya: Saya Bersalah, Gagal
Baca juga: Mawar AFI Akui Ingin Nikah Lagi, Pandangannya soal Pernikahan Tetap Sama: Pintu Kebahagian Seutuhnya
Kendati demikian, untuk saat ini ia tidak terlalu memiliki keinginan besar untuk menikah.
Lantaran ia masih fokus terhadap tumbuh kembang ketiga buah hatinya.
Hal itu ia sampaikan dalam tayangan YouTube AH, dikutip Tribunnews Kamis (17/3/2022).
"Kalau trauma enggak tapi kalau nyari untuk saat ini biarin aja lah," Jelas Mawar.
"Nolak enggak, tapi nyari banget sampai ngoyo juga enggak," lanjutnya.
![Mawar Dhimas Febra atau kerap disapa Mawar AFI](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mawar-dhimas-febra-atau-kerap-disapa-mawar-afi.jpg)
Bagi Mawar, tidak adil jika menganggap semua laki-laki itu sama.
Pun ia tidak akan menolak ketika dipertemukan dengan sosok laki-laki yang bisa menjadi pasangan hidupnya kelak.
"Kalau trauma nggak adil ya, laki-laki tentunya nggak sama juga, perempuan pun nggak ada yang sama," ungkapnya.