Hati Nia Daniaty Remuk Redam, Tak Sanggup Lihat Anaknya Disidang, Hanya Bisa Mendoakan
Olivia Nathania, anak Nia Daniaty, duduk di kursi terdakwa kasus dugaan CPNS bodong. Ia dituntut hukuman 3,5 tahun penjara.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Nia Daniaty tak bisa menyembunyikan perasaan sedih karena Olivia Nathania, anaknya, duduk di kursi terdakwa kasus dugaan CPNS bodong.
Ia sendiri tak sanggup hadiri persidangan menyaksikan putrinya.
"Saya kadang nggak tega pasti sebagai seorang ibu. Sama ada juga orang yang kuat melihat itu, tapi saya lebih bagus tidak melihat," ujar Nia Daniaty dikutip dari tayangan Rumpi No Secret.
Untuk mengetahui perkembangan kasus putrinya, Nia pun lebih sering berkomunikasi dengan kuasa hukum sang anak.
Baca juga: Bacakan Pledoi, Olivia Nathania Keberatan Dituntut 3,5 Tahun Penjara, Ini Alasannya
"Saya lebih baiknya komunikasi sama pengacara. Tidak pernah datang (Nia ke persidangan)," lanjutnya.
Nia menuturkan untuk menjenguk sang anak cukup sulit, oleh karena itu dia hanya bisa melihat Olivia dalam berita televisi.
"Saya mau ketemu pun awal-awal sulit. Jadi ya pernah sekali jenguk hanya di TV saja (melihat Olivia di layar)," tuturnya lagi.
Kendati begitu, wanita 57 tahun itu berharap kasus hukum yang menjerat anaknya dapat segera terselesaikan.
Meski tak dipungkiri ada rasa sedih, namun Nia mengaku akan terus mendoakan putrinya itu.
"Jadi waktu itu saya pikir ya sudahlah saya sebagai seorang ibu walaupun sedih hati ini, remuk, redam, tetap mendoakan anak. Bagaimanapun dia anak saya," ungkapnya.
Nia Daniaty menyadari nama besar dirinya ada di belakang Olivia.
Baca juga: Olivia Nathania Sampaikan 5 Alasan Agar Hakim Jatuhkan Vonis Bebas
Hal itu juga yang membuat sang anak sangat menjadi sorotan dengan menyeret serta namanya.
Dia juga tahu di saat seorang anak melakukan kesalahan tentunya sosok orang tua tak luput dari hujatan sebagai penyebab sikap anak berlaku salah.
"Aduh itu (menyalahkan diri sendiri) tentunya sebagai seorang ibu kita tidak pernah tahu kesalahan kita, disadari atau tidak. Ini segala sesuatunya, mungkin orang pikir kalau anak ada berbuat salah yang disalahkan pasti ibu," ucapnya perlahan.