Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Nindy Ayunda Ingin Mantan ART yang Aniaya Putrinya Tetap Jalani Hukuman Meski Tengah Hamil 8 Bulan

Mantan ART Nindy Ayunda hamil 8 bulan mengaku telah menganiaya putrinya. Meskipun sudah meminta maaf, Nindy tetap ingin hukum berjalan.

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Nindy Ayunda Ingin Mantan ART yang Aniaya Putrinya Tetap Jalani Hukuman Meski Tengah Hamil 8 Bulan
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Nindy Ayunda saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (8/6/2021). - Mantan ART Nindy Ayunda hamil 8 bulan mengaku telah menganiaya putrinya. Meskipun sudah meminta maaf, Nindy tetap ingin hukum berjalan. 

TRIBUNNEWS.COM - Putri Nindy Ayunda yang berinisial AD mengaku mendapat kekerasan dari mantan asisten rumah tangganya (ART), Lia Karyati.

Dalam sidang yang dilaksanakan Selasa (29/3/2022), AD mengaku bahwa mendapat beberapa perlakuan buruk dari Lia.

"Dipukul, tarik, cubit, tangan dipukul, waktu di Pondok Pinang," tutur AD, dikutip dari YouTube Surya Citra Televisi, Jumat (1/4/2022).

Tidak hanya itu, AD bahkan juga dikurung di kamar mandi.

Baca juga: Sang Anak Bongkar Sikap Kasar Mantan ART ke Hakim, Nindy Ayunda Tegas Tak Mau Memaafkan

Baca juga: Askara Parasady Akui Kenal Pria yang Kini Dekat Nindy Ayunda

Lebih lanjut, Lia pun mengakui kesalahan yang telah dilakukannya itu dan meminta maaf kepada Nindy Ayunda.

"Lia meminta maaf, Lia udah banyak salah sama ibu, Lia minta maaf sama ibu."

"Bukan dari Lia aja, dari keluarga Lia juga minta maaf," sesal Lia.

Berita Rekomendasi

Saat ini, Lia tengah hamil delapan bulan dan sebentar lagi akan melahirkan.

Kini dirinya masih ditahan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur atas kasus dugaan penganiayaan anak.

Dalam kesempatan tersebut, Nindy mengaku bahwa tetap mengikut hukum yang berlaku, apapun keadaannya.

"Dari sisi sebagai manusia yang pasti ada rasa bertobat, tapi sisi hukumnya tetap berjalan," tandas Nindy.

Sementara itu, kuasa hukum Lia Karyati, Fahmi Bachmid mengatakan bahwa bukti penganiayaan tersebut hanya dilihat dari cctv.

Hal ini dikarenakan tidak ada satu ornag pun yang berada di lokasi pada saat itu.

"Semua, rata-rata mereka taunya dari cctv."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas