Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Ruben Onsu Sakit, Kini Merasa Lega dan Optimis Sembuh Setelah 3 Hari Berobat ke Singapura

Ruben Onsu mengaku hanya tiga hari menjalani pengobatan di Singapura. Ia mendapatkan tindakan endoskopi dari dokter spesialis darah.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ruben Onsu Sakit, Kini Merasa Lega dan Optimis Sembuh Setelah 3 Hari Berobat ke Singapura
Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah
Ruben Onsu dan Sarwendah saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (9/7/2022).Ruben Onsu mengaku hanya tiga hari menjalani pengobatan di Singapura. Ia mendapatkan tindakan endoskopi dari dokter spesialis darah. 

"Jadi yakin, optimis pasti sembuh," ujar Ruben Onsu.

Bisakah Empty Sella Syndrome Penyakit Langka yang Diidap Ruben Onsu Sakit Sembuh?
Presenter televisi Ruben Onsu diketahui mengidap penyakit langka empty sella syndrome (ESS).

Mengutip mountsinai.org, ESS merupakan kondisi di mana kelenjar yang bernama pituitary atau kelenjar yang berukuran sebesar kacang yang ditemukan pada dasar otak menyusut atau menjadi rata.

Penyakit ini menyerang otak hingga penyempitan sumsum tulang belakang.

Suami Sarwendah ini mengetahui penyakit tersebut saat menjalani proses pengobatan di Singapura.

Bisakah penyakit tersebut disembuhkan?

Dilansir dari Cleveland clinic, empty sella syndrome tidak mengancam jiwa. Penyakit tersebut dapat diobati dengan obat hormon dan terkadang operasi.

Berita Rekomendasi

Dalam beberapa kasus ienyakit empty sella syndrome ini tidak menyebabkan gejala apa pun.

Baca juga: Gejala Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu

Ketika pemeriksaan ditemukan empty sella syndrome namun kelenjar pituitari berfungsi dengan baik, maka tidak memerlukan perawatan.

Empty sella syndrome
Empty sella syndrome (ssl.adam.com)

Namun jika sebaliknya kelenjar pituitari tidak berfungsi dengan baik karena empty sella syndrom (ESS), maka pengobatan yang akan dijalani adalah mengobati kadar hormon abnormal, tergantung pada hormon mana yang terpengaruh.

Kemudian juga saat empty sella syndrom (ESS) menyebabkan cairan serebrospinal atau cairan yang berfungsi untuk melindungi otak bocor dari hidung, maka mungkin memerlukan pembedahan untuk memperbaiki sella tursika atau cekungan berbentuk sadel pada tulang sphenoid yang berlokasi di tengah fossa kranial terletak pada permukaan intrakranial dari tengkorak kepala.

Gejala

Empty Sella Syndrome memiliki beberapa gejala, yakni:

1. Masalah Ereksi

2. Sakit Kepala

3. Menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi

4. Turunnya libido atau penurunan keinginan untuk berhubungan seks

5. Mudah lelah atau memiliki sedikit energi

6. Keluarnya puting susu.

Gejala lainnya yang sering muncul adalah nyeri kepala, penurunan ketajaman penglihatan, hingga mudah lelah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas