Ezra Miller Terus Berbuat Onar, Warner Bros Pertimbangkan 3 Skenario Rilis Film The Flash
Warner Bros. (WB) selaku pemilik franchise film The Flash pun turut buka suara terkait perilaku kontroversial Ezra Miller
Penulis: Bobby W
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Nasib film superhero The Flash bisa dikatakan kian berada di ujung tanduk selepas aksi sang aktor Ezra Miller yang terus menjadi tajuk utama berita selebriti dalam beberapa hari terakhir.
Pada hari Senin (8/8/2022), aktor tersebut didakwa dengan kejahatan perampokan, dan pada hari Rabu (10/8/2022), Rolling Stone melaporkan bahwa departemen layanan anak Vermont sedang berusaha untuk menemukan seorang ibu dan tiga anak yang diduga tinggal di pertanian milik Ezra Miller di negara bagian tersebut.
Warner Bros (WB) selaku pemilik franchise film The Flash pun turut buka suara terkait perilaku kontroversial Ezra dan berbagai penangkapan yang dilakukan pihak berwajib kepadanya
WB berserta perusahaan induk barunya, Warner Bros Discovery berharap untuk menghindari kontroversi lebih lanjut, karena film superhero DC beranggaran besar tersebut dijadwalkan untuk diputar di bioskop pada 23 Juni 2023 mendatang.
Namun, tekanan untuk membatalkan penayang film tersebut terus meningkat kian hari.
Dikutip Tribunnews.com dari The Hollywood Reporter, seorang sumber dalam WB mengatakan pihak studio tampaknya sedang mempersiapkan tiga skenario yang mungkin akan diambil guna menangani kontroversi Ezra Miller.
Baca juga: PROFIL Ezra Miller, Aktor Hollywood Dituding Sekap Ibu Muda dan 3 Anak, Pemeran Fantastic Beasts
Baca juga: Muncul Petisi Efek Cahaya di Film Pengabdi Setan 2 Picu Kejang-kejang, Bioskop Pasang Flash Warning
Pertama, Warners telah menerima indikasi bahwa ibunda Ezra Miller telah menemani anaknya dalam beberapa hari terakhir untuk mencari bantuan profesional terkait kesehatan mentalnya setelah kembali ke rumah ke pertanian mereka di Vermont.
Jika itu terjadi, Miller, dapat memberikan wawancara di beberapa waktu mendatang guna menjelaskan perilaku tidak menentu yang ia lakukan selama beberapa tahun terakhir.
Aktor tersebut kemudian dapat melakukan pers terbatas untuk The Flash, dan film akan dibuka di bioskop sesuai rencana.
Skenario kedua: jika Miller tidak mau mendapatkan bantuan psikologi, Warners masih bisa merilis filmnya.
Tapi jangan berharap Miller memainkan peran penting dalam hal pemasaran dan publisitas.
Miller juga tidak akan menjadi Flash di masa depan, karena perannya akan dirombak oleh aktor lainnnya dalam proyek-proyek masa depan.
Skenario ketiga: Bila situasi dengan Miller semakin memburuk. Warners akan membatalkan perilisan film tersebut secara langsung, karena tidak dapat diambil ulang dengan aktor yang berbeda.
Miller sendiri telah berperan sebagai Flash sejak tahun 2014, tahun yang sama dengan film solo The Flash diumumkan.
Ia memulai debutnya sebagai Flash dengan akting cemerlang di film Batman v Superman: Dawn of Justice dan Suicide Squad, keduanya dirilis pada 2016, sebelum memiliki peran utama di Justice League setahun kemudian.
(Tribunnews.com)