Teringat Janji Brigadir J Soal Rencana Wisuda, Ibunya Drop, Keluarga Menyebutnya Kena Mental
Apa yang sebenarnya dialami oleh Rosti Simanjuntak, ibu Brigadir J? Padahal setelah melakukan cek lab, kondisi fisik Rosti baik-baik saja.
Editor: Willem Jonata
Selain membutuhkan dukungan dari orang lain, mengatasi duka karena kematian orang tercinta juga harus kita lakukan sendiri.
Kita bisa melakukannya dengan menemukan hobi yang kita sukai sebagai pelipur lara dan mengambil waktu berlibur untuk melepas stres.
Kematian orang tersayang juga bisa mempengaruhi kesehatan kita. Oleh karena itu, kita juga harus melakukan perawatan diri demi kesehatan fisik dan emosional kita.
3. Menerima kenyataan
Kehilangan oang terkasih pasti akan membuat kita bertanya-tanya mengapa hal buruk itu menimpa kita.
Daripada mencari jawaban yang tak pasti, sebaiknya kita menerima kenyataan yang telah terjadi.
Menerima kenyataan akan membuat beban di hati terasa lebih ringan.
Bagi mereka yang telah mengalami prolonged grief disorder, sebaiknya segera meinta bantua ahli jiwa.
Pasalnya, ahli jiwa akan memberikan berbagai metode psikoterapi, seperti terapi CBT dan CGT.
Menurut National Cancer Institute, cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan Complicated Grief Treatment (CGT) dapat membantu mereka yang mengalami prolonged grief disorder.
CBT berfokus pada perubahan pola pikir pasien untuk mengubah respons mereka terhadap situasi sulit.
Sedangkan CGT merupakan terapi yang melibatkan menetapkan tujuan pemulihan, membahas kematian, dan membuat rencana untuk masa depan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Ini Penyebab Kondisi Psikis Ibu Brigadir Yosua Kembali Drop
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.