Kisah Rasli Syahrir, Mimpi Besar Seorang Anak Penjual Ikan
Rasli Syahrir menerima kenyataan pahit ayahnya meninggal dunia ketika dirinya duduk di bangku kelas satu sekolah dasar saat usianya 6 tahun
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rasli Syahrir dikenal sebagai influencer di mata pengikutnya di Instagram.
Sebab, melalui postingannya, ia sering membagikan kisah hidup dan pengalamannya yang menginspirasi sekaligus memberi motivasi.
Lahir dari keluarga sederhana, Rasli Syahrir mengawali usahanya dari nol. Kini ia menjelma sebagai entrepreneur sukses.
Salah satu usahanya, yakni restoran Rass Steak House di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sederet selebritis ternama Tanah Air antara lain Raffi Ahmad hingga Luna Maya ikut hadir memeriahkan pembukaan restoran tersebut.
Dalam menjalankan usaha, ia menekankan pentingnya program Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut dia, aktivitas berbagi ini jadi bagian tak terpisahkan dari usahanya.
Baca juga: Ini yang Dikangeni Beauty Influencer Ghina Alwi Saat Berpergian ke Luar Negeri
"Secara berkala, saat Jumat penuh berkah, saya menyelenggarakan santunan kepada anak yatim dan dhuafa di sekitar tempat usaha saya dan tempat lain yang perlu dibantu. Saya juga berusaha membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah dan bencana alam," terang Rasli Syahrir.
Kesadaran Rasli Syahrir berbagi untuk sesama tumbuh karena masa lalunya yang tak mudah.
Ia harus menerima kenyataan pahit ayahnya meninggal dunia ketika dirinya duduk di bangku kelas satu sekolah dasar. Usianya kala itu masih 6 tahun.
Sejak itu, menurut Rasli, ibunya berjuang keras sebagai tulang punggung keluarga dengan berjualan ikan di pasar.
Itulah sebabnya, di akun Instagramnya, Rasli membubuhkan kalimat "Mimpi Besar Seorang Anak Penjual Ikan" sebagai bagian dari identitasnya.
"Seiring waktu, setelah menyelesaikan pendidikan, walaupun tidak sampai ke jenjang perguruan tinggi, saya bertekad bahwa saya harus memulai menjalani kerasnya perjuangan hidup dan mulai merajut masa depan. Walaupun untuk itu banyak tantangan yang harus saya hadapi," terangnya.
Rasli mulai bekerja dengan sang paman di bidang Event Organizer (EO) LP2M pada 2003. Sembilan tahun kemudian, dia mencoba buka bisnis sendiri.