Geram dengan Penghina Ibu Negara, Iriana Jokowi, Inul Daratista: Sama Dengan Merendahkan Rahim Ibumu
Pedangdut, Inul Daratista sangat geram atas kejadiaan dugaan penghinaan terhadap ibu Iriana Jokowi.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedangdut, Inul Daratista sangat geram atas kejadiaan dugaan penghinaan terhadap ibu Iriana Jokowi.
Ia mengganggap penghinaan kepada Ibu Negara Iriana Jokowi sudah keterlaluan, Inul bahkan menyamakan orang yang melakukan penghinaan itu sama dengan menghina ibunya sendiri.
Baca juga: Belum Laporkan Komikus Kharisma Jati, Ternyata Iriana Jokowi Minta Kaesang untuk Sabar
Hal itu disampaikan Inul Daratista melalui sosial media Instagram miliknya dan mengungkapkan amarahnya.
"Ibu negara Republik Indonesia Ibu Kita semua kita dilahirkan dari rahim seorang IBU, jika kau hina dina beliau maka kau sama dengan merendahkan rahim ibumu sendiri," ujar Inul Dararista.
"Dengan segala tanda tanya besar ‘kau dilahirkan dari mana dan siapa yang melahirkanmu maka jangan sekalipun kau rendahkan Ibumu dan kau rendahkan ibu ibu yang lain," lanjut Inul.
Inul pun menyebut komikus Kharisma Jati yang berada di balik akun Twitter @KoprofilJati sebagai manusia paling rendah karena menghina sosok ibu.
Baca juga: Bareskrim Polri Buru Pemilik Akun Twitter yang Hina Iriana Jokowi, Indetitas Pelaku Kini Diselidiki
"Anak yang baik yang mampu menjaga martabat Ibu dan keluarganya. Jika ada manusia yang merendahkan seorang ibu maka dia manusia paling rendah dibumi ini," tegas Inul.
"Saya melihat begitu bebas sosial media menulis semau gue, sesuka gue, miris sekali. Apalagi menghina sosok pribadi Ibu Negara ketika ibu Negara ya g baik dan sabar diinjak-injak harga dirinya," tuturnya.
Sekedar informasi, cuitan komikus bernama Kharisma Jati dalam akun Twitter @KoprofilJati tanggal 17 November 2022 ramai dibicarakan di sosial media.
Banyak yang menilai cuitannya tentang Ibu Iriana Jokowi sangat menyinggung. Bahkan polisi menemukan adanya unsur pidana dalam cuitan tersebut.