Nia Ramadhani Kenang Masa Pahit saat Terjerumus Narkoba, Akui Paling Takut Kecewakan sang Ibu
Menceritakan masa-masa pahit saat terjerumus narkoba, Nia Ramadhani mengaku takut mengecewakan sang ibu.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Bisa nyemangatin kan jarang-jarang, ada yang ngedrop dulu lama baru bangun."
"Itu gara-gara emang lo sendiri belajar di dalem?" tanya Ayu Dewi.
Nia pun sejak masih di dalam tempat rehabilitas memiliki keinginan untuk memberikan pesan kepada masyarakat agar tidak malu.
"Gua di dalem tuh pengen bilang sama orang-orang yang kena masalah kayak gue gitu 'Jangan pernah malu, karena kalau lu malu dan merenungi nasib doang, lu makin ditunjuk sama orang, tuh kan nggak jadi apa-apa'."
"'Tapi lo harus dibalikin kepercayaan keluarga lo dan kebanggaan keluarga lo, ayo bangkit, berbuat sesuatu, lo pasti di dalem belajar sesuatu skill apa, itulah yang lo kasih lihat sama dunia'," pesannya.
Nia menyadari bahwa tak hanya dirinya yang memiliki masalah.
Namun, ia ingin masyarakat untuk meningkatkan kualitas diri.
"Menurut gue, jatuh itu bukan cuman kayak kejadian gua, banyak orang yang punya masalah yang lain."
"Tapi kita harus sadar dan kita pelajari dari diri kita tuh apa, upgrade yourself."
"Nggak boleh kita lama-lama merenungi nasib, menurut gue nggak penting lah," imbuhnya.
Bahkan, Nia sudah bersemangat sejak masih direhabilitasi dan belajar banyak hal.
"Di dalem tuh gue udah semangat, apalagi gue belajar banyak, gue semangat."
"Gue tuh pengen banget ngomong sama orang-orang yang lagi terjatuh," ujarnya.
Tak dipungkiri, saat awal-awal pun Nia merasa tak siap.