Profil Nano Riantiarno Pendiri Teater Koma Tutup Usia, Ini Rekam Jejak dan dan Karya-karyanya
Aktor, penulis sekaligus sutradara ini mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit setelah lama sakit. Berikut rekam jejaknya
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: bunga pradipta p
Ia menulis sebagian besar karya panggung, antara lain; Rumah Kertas, J.J Atawa Jian Juhro,Maaf.Maaf.Maaf, Kontes 1980, Trilogi OPERA KECOA (Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini), Konglomerat Burisrawa, Pialang Segitiga Emas dan Suksesi.
Juga Opera Primadona, Sampek Engtay, Banci Gugat, Opera Ular Putih, RSJ atau Rumah Sakit Jiwa, Cinta Yang Serakah, Semar Gugat, Opera Sembelit, Presiden Burung-Burung, Republik Bagong, Tanda Cinta dan lain sebagainya.
Baca juga: Fakta Menarik Ji Chang Wook: Mantan Pemain Teater Musikal dan Bisa Berbahasa Mandarin
Sementara itu, drama-drama yang pernah dimainkan bersama Teater Populer pada tahun 1968 – 1977 di antaranya yakni Teh dan Simpati/Robert Anderson, The Rainmaker/Richard Nash, Jayaprana/Jef Last, Machbeth/William Shakespeare, The Glass Menagery/Tennessee William, The Father/August Strindberg, The Good Person of Shechzwan/Bertolt Brecht.
Dan Woyzeck/Georg Buchner, Monserrat/Emannuel Robles, The Great Hunter/Wolf Mankiewitz, White Disease/Karel Capek, Blood Wedding/Frederico Garcia Lorca, Tartuffe/Moliere, Titik Silang/N. Riantiarno, Doa Natal/N. Riantiarno dan Potret/N. Riantiarno.
Pada tahun 1970, bersama Teater Populer dan Teguh Karya, Nano terjun ke dunia film.
Adapun Nano terlibat dalam karya film Wajah Seorang Laki-laki, Cinta Pertama, Ranjang Pengantin, Kawin Lari dan Percintaan Dalam Semusim.
Adapun karyanya bersama Teater Koma antara lain
01. Matahari Sore Bersinar Lembayung, ditulis kembali, Titik Silang tahun 1972
02. Tali-Tali 1973
03. Malam Semakin Kelam 1974
04. Lingkaran Putih 1975
05. Surat Kaleng (Trilogi RUMAH KERTAS I) 1977
06. Namaku Kiki (Trilogi RUMAH KERTAS II) 1977
07. Bianglala 1978
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.