Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Profil Nano Riantiarno Pendiri Teater Koma Tutup Usia, Ini Rekam Jejak dan dan Karya-karyanya

Aktor, penulis sekaligus sutradara ini mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit setelah lama sakit. Berikut rekam jejaknya

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Profil Nano Riantiarno Pendiri Teater Koma Tutup Usia, Ini Rekam Jejak dan dan Karya-karyanya
TRIBUN/DANY PERMANA
Pendiri sekaligus pimpinan Teater Koma Nano Riantiarno menceritakan tentang sejarah penullisan naskah Teater J.J Sampah-sampah Kota dalam konferensi pers jelang pementasan teater tersebut di Sanggar Teater Koma, Bintaro, Jakarta, Selasa (29/10/2019). Pementasan Teater Koma yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation tersebut akan disutradarai oleh putra Nano, Rangga Riantiarno. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Ia menulis sebagian besar karya panggung, antara lain; Rumah Kertas, J.J Atawa Jian Juhro,Maaf.Maaf.Maaf, Kontes 1980, Trilogi OPERA KECOA (Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Julini), Konglomerat Burisrawa, Pialang Segitiga Emas dan Suksesi.

Juga Opera Primadona, Sampek Engtay, Banci Gugat, Opera Ular Putih, RSJ atau Rumah Sakit Jiwa, Cinta Yang Serakah, Semar Gugat, Opera Sembelit, Presiden Burung-Burung, Republik Bagong, Tanda Cinta dan lain sebagainya.

Baca juga: Fakta Menarik Ji Chang Wook: Mantan Pemain Teater Musikal dan Bisa Berbahasa Mandarin

Sutradara Nano Riantiarno (kiri) memimpin para pemain dari Teater Koma berlatih jelang pementasan 'Goro-goro: Mahabarata 2' di Kampus Universitas Tarumanegara, Cilandak, Jakarta, Rabu (17/7/2019). Pertunjukan persembahan Teater Koma dan Djarum Bakti Budaya tersebut akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki dari tanggal 25 Juli hingga 4 Agustus 2019 mendatang. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Sutradara Nano Riantiarno (kiri) memimpin para pemain dari Teater Koma berlatih jelang pementasan 'Goro-goro: Mahabarata 2' di Kampus Universitas Tarumanegara, Cilandak, Jakarta, Rabu (17/7/2019). Pertunjukan persembahan Teater Koma dan Djarum Bakti Budaya tersebut akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki dari tanggal 25 Juli hingga 4 Agustus 2019 mendatang. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

Sementara itu, drama-drama yang pernah dimainkan bersama Teater Populer pada tahun 1968 – 1977 di antaranya yakni Teh dan Simpati/Robert Anderson, The Rainmaker/Richard Nash, Jayaprana/Jef Last, Machbeth/William Shakespeare, The Glass Menagery/Tennessee William, The Father/August Strindberg, The Good Person of Shechzwan/Bertolt Brecht.

Dan Woyzeck/Georg Buchner, Monserrat/Emannuel Robles, The Great Hunter/Wolf Mankiewitz, White Disease/Karel Capek, Blood Wedding/Frederico Garcia Lorca, Tartuffe/Moliere, Titik Silang/N. Riantiarno, Doa Natal/N. Riantiarno dan Potret/N. Riantiarno.

Pada tahun 1970, bersama Teater Populer dan Teguh Karya, Nano terjun ke dunia film.

Adapun Nano terlibat dalam karya film Wajah Seorang Laki-laki, Cinta Pertama, Ranjang Pengantin, Kawin Lari dan Percintaan Dalam Semusim.

Adapun karyanya bersama Teater Koma antara lain

BERITA TERKAIT

01. Matahari Sore Bersinar Lembayung, ditulis kembali, Titik Silang tahun 1972

02. Tali-Tali 1973

03. Malam Semakin Kelam 1974

04. Lingkaran Putih 1975

05. Surat Kaleng (Trilogi RUMAH KERTAS I) 1977

06. Namaku Kiki (Trilogi RUMAH KERTAS II) 1977

07. Bianglala 1978

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas