Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yayasan KAKAK dan CISDI Gelar Nobar Film Dokumenter Di Balik Satu Batang

Nobar Film Di Balik Satu Batang bersama Yayasan KAKAK dan Center for Indonesia Strategic Development Initiative (CISDI).

Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Salma Fenty
zoom-in Yayasan KAKAK dan CISDI Gelar Nobar Film Dokumenter Di Balik Satu Batang
Tangkapan layar Twitter @Diah Satyani Saminarsih
Nobar Film Di Balik Satu Batang bersama Yayasan KAKAK dan Center for Indonesia Strategic Development Initiative (CISDI). 

TRIBUNNEWS.COM - Yayasan Kepedulian Untuk Anak Surakarta (KAKAK) dan Center for Indonesia Strategic Development Initiative (CISDI) mengadakan acara diskusi dan nonton bareng Film Dokumenter Di Balik Satu Batang.

Acara tersebut digelar di Platinum Cineplex, Solo Baru, Minggu (22/1/2023).

Film Di Balik Satu Batang merupakan film besutan sutradara Iman Zein.

FIlm Di Balik Satu Batang bercerita tentang petani dan buruh tembakau yang terdapak buruk akan kenaikan cukai tembakau.

Namun, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan temuan yang ada di lapangan.

Di lapangan para petani mengeluhkan soal tatanan perdagangan yang belum membaik.

Pasalnya para petani tidak memiliki kemerdekaan dalam menentukan harga tembakau.

Berita Rekomendasi

Bukan hanya itu, hal lain yang dikeluhkan para petani adalah faktor cuaca yang sering mengakibatkan para petani gagal panen.

Para petani beranggapan bahwa kerugian mereka tidak ada hubungannya dengan cukai.

FIlm 7890
Nonton Film Dokumenter Di Balik Stau Batang bersama Yayasan KAKAK dan CISDI.

Baca juga: Jadwal Tayang Film Mummies di Bioskop XXI Jakarta Hari Ini, 22 Januari 2023

Justru jika Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCHT) dialokasikan dengan tepat memiliki dampak baik bagi para petani.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sukiman dan Istanto yang menjadi narasumber dalam film Di Balik Satu Batang.

“Harga rokok naik terus, tapi harga daun tembakaunya segitu saja."

"Ini membingungkan para petani. Kami juga ingin sejahtera."

"Tapi realitanya, kesejahteraan petani dan industri terasa sekali kesenjangannya,” ucap Sukiman.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas