Jadi Juri Kompetisi Falcon Script Hunt 2022, Hanggini Cari Cerita yang Keluar dari Zona Nyaman
Aktris Hanggini jadi satu diantara deretan dewan juri yang ikut memberikan penilaian dalam kompetisi Falcon Script Hunt 2022.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Hanggini jadi satu diantara deretan dewan juri yang ikut memberikan penilaian dalam kompetisi Falcon Script Hunt 2022.
Pemeran film 'Para Betina Pengikut Iblis' itu pun menjelaskan kriteria dalam memilih cerita untuk dimasukkan ke dalam deretan pemenang.
Baca juga: Pernah Jadi Korban Bully di Sekolah Dasar, Hanggini Putuskan Homeschooling
Dalam jumpa pers pengumuman pemenang, Hanggini mengatakan bahwa ia mencari cerita yang bisa memberikan peran baru bagi dirinya.
"Baca sinopsisnya dulu, aku pengen banget dapat karakter yang keluar dari zona nyaman. Pengen mencoba sesuatu yang baru terus," ujar Hanggini dalam wawancara virtual, Jumat (17/2/2023).
Kompetisi hasil kerjasama dengan Kwikku itu telah berlangsung selama lima bulan, yakni dari 5 Juli sampai dengan 5 Desember 2022.
Sekiranya ada enam tulisan yang berhasil menjadi pemenang utama dan ceritanya akan diangkat ke film oleh Falcon Picture.
Baca juga: Penjelasan Marsha Timothy dan Hanggini Soal Isu Mental Health di Film Kembang Api
Pemenang utama itu antara lain "Barbershop Kenangan" karya Onet Adithia Rizlan, "Pemeran Pengganti" karya Eko Hartono, "Ruang Rahasia Ibu" karya Donny M. Ramdhan, "Sebelum Senja Berakhir" karya Yuni Suastini, "Telepon Yang Tak Pernah Berdering" karya Daffa Amrullah, serta "The Killer Teacher" karya Nur Fitriani.
Dalam proses penjurian Falcon menggandeng 19 profesional yang bertugas sebagai juri. Proses penilaian berlangsung selama tiga bulan, yakni dari bulan Desember 2022 sampai Februari 2023.
Seluruh juri mewakili tiga bidang di industri perfilman yaitu sutradara, penulis naskah, dan aktor, mereka termasuk Herwin Novianto, Ifa Isfansyah, Alim Sudio, Anggoro Saronto, Rio Dewanto, Jefri Nichol, Rey Mbayang, Dinda Hauw, Enzy Storia dan Hanggini.
“Yang menarik selama penjurian itu ada naskah-naskah yang unik, menantang, dan benar-benar mencuri perhatian kami (Rey Mbayang dan Dinda Hauw), karena genrenya bisa dikatakan berbeda sekali dengan film-film yang pernah kami perankan," ucap Rey Mbayang.
Selain akan diangkat menjadi film, naskah terpilih sebagai pemenang utama juga berhak atas hadiah uang Rp50.000.000 untuk masing-masing pemenang.
Selain pemenang utama, sebanyak 12 naskah favorit pilihan juri berhak mengikuti mentorship program.