Musisi Legendaris Nomo Koeswoyo Pergi dengan Senyum, Tinggalkan Kenangan Indah untuk Keluarga
Nomo Koeswoyo mengawali kariernya di musik bersama Koes Bersaudara pada tahun 1958. Posisinya sebagai penggebuk drum.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Nomo Koeswoyo, drumer Koes Bersaudara, meninggal dunia di usia 85 tahun, rabu (15/3/2023).
Menurut Sari Koeswoyo, pakdenya tersebut menghembuskan napas terakhir karena usianya sudah sepuh.
Sebelum meninggal, Nomo sama sekali tidak memiliki riwayat penyakit.
“Pakde saya, Nomo Koeswoyo, sudah berumur dan beliau sudah sepuh," kata Sari Koeswoyo, anak Yok Koeswoyo, usai pemakaman di TPU Jeruk Purut, kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023).
“Ditanya kronologi seperti apa, om Nomo pergi dengan senyum dan mudah," tambah Sari.
Selain itu, Sari juga meluruskan adanya kabar mengenai Nomo Koeswoyo yang sempat anfal.
“Namanya orangtua, lemas dan malas makan. Jangan dibilang anfal, seperti penyakitan sekali, tapi memang kurang sehat dan bukan sakit," tutur Sari Koeswoyo.
Nomo di mata keluarga
Keponakan mendiang Nomo Koeswoyo, Sari Koeswoyo, menggambarkan pamannya itu sebagai pejuang bagi keluarga Koeswoyo.
Baca juga: Tangis Chicha Koeswoyo Pecah saat Jenazah Nomo Koeswoyo Tiba di Jakarta
“Om Nomo itu warrior-nya (pejuang) keluarga Koeswoyo. Luar biasa, jagoan, suka bercanda. Kadang-kadang satire tapi selalu dibawa dengan kelakar,” kata Sari Koeswoyo saat ditemui di TPU Jeruk Purut, kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023).
Sari mengatakan banyak orang yang menyayangi Nomo Koeswoyo.
“Dan semua orang menyayangi beliau walaupun bercandanya suka bikin deg-degan,” tambah Sari.
Sari masih ingat momen-momen bersama personel Koes Bersaudara itu.
“Om Nomo kalau ketemu keponakannya, kalau gebuk punggungnya itu pasti kencang banget. ‘Kamu ke mana aja sih'. Mau balas tapi kok pakde. (Jawab) iya baik-baik aja,” tutur Sari Koeswoyo.