Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Musisi Legendaris Nomo Koeswoyo Pergi dengan Senyum, Tinggalkan Kenangan Indah untuk Keluarga

Nomo Koeswoyo mengawali kariernya di musik bersama Koes Bersaudara pada tahun 1958. Posisinya sebagai penggebuk drum.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Musisi Legendaris Nomo Koeswoyo Pergi dengan Senyum, Tinggalkan Kenangan Indah untuk Keluarga
Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah
Suasana prosesi pemakaman Koesnomo Koeswoyo diiringi isak tangis keluarga dan ketiga anaknya di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (16/3/2023). 

Keputusan tegas Tonny mengeluarkan Nomo ini menimbulkan protes keras Yok yang memutuskan ikut keluar dari band.

Nomo dan Yok sempat mengamuk dengan melarang Tonny dan Yon memakai alat musik mereka untuk band baru itu.

Mereka mengatakan agar band dibubarkan saja. Bahkan Nomo dan Yok sempat hampir menghajar Tommy Darmo dan Dimas Wahab karena dikira membawa Murry dan Totok AR.

Namun, Tonny tetap bersikukuh meneruskan kiprahnya bermusik dengan adiknya Yon.

Posisi Yok kemudian diganti oleh Adji Kartono atau biasa disingkat Totok AR (Totok Adji Rahman).

Tonny merekrut Murry dan Totok AR menjadi anggota band di luar keluarga Koeswoyo.

Grup ini pun mengubah namanya menjadi Koes Plus yang di kemudian hari berhasil meraih sukses menjadi salah satu grup legendaris di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Sejak ia meninggalkan posisi drummer pada 1969, Nomo Koeswoyo kembali terjun ke dunia musik Tanah Air. 

Ia lalu mendirikan grup musik sendiri pada awal 1973, bersama beberapa pemusik lain yaitu: Usman pada rhythem, Sofiyan pada drum, Said pada bass, Bambang Arsianti (Bambang Sampurno Karsono) pada lead guitar dan Pompi Suradimansyah (Pompy S) pada keyboard, Grup musik ini ia beri nama No Koes. 

No Koes sudah berhasil mengeluarkan LP I yang diberi judul ”Sok Tahu”. Seluruh lagu-lagunya diciptakan oleh Nomo. 

Namun pada album berikutnya anggota lainnya juga memberikan lagu ciptaan mereka. Grup ini pun meraih kesuksesan dalam percaturan tangga musik nasional pada tahun 1970an. 

Diantaranya album Sok Tahu, Dicari, Permisi Numpang Lewat, Rindu, Hidup Ini Sementara, Remaja & Cinta, Bermain & Berhitung (Pop Anak-anak), Kulo Nuwun (pop Jawa), Gondal Gandul (pop Jawa), Tergoda Asmara, Bebas, Penuh Misteri (Pop Melayu). 

Grup No Koes sempat menghilang pada era 1980-an, tetapi sempat dihidupkan lagi oleh Nomo pada 1990-an hingga awal periode tahun 2000-an dengan personel yang berbeda-beda. 

Selain No Koes ia pun sempat membuat sebuah group band lain yang diberi nama NoBo. 

Namun band ini tidak berumur panjang karena lebih terlihat seperti session band saja bagi proyek rekamannya. 

Selain dari band, Nomo juga mendapatkan tawaran dari beberapa produk untuk dibuatkan jingle iklan seperti Jamu Cap Potret Nyonya Meneer dan Pasta Gigi Delident.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas