Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Buntut Penemuan Mayat di Kolong Lift, Ombudsman Sumut Desak Pengelola Bandara Kualanamu Dievaluasi

Kepala Ombudsman Sumut Abyadi Siregar tak habis pikir ada seseorang tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, baru ditemukan tiga hari kemudian.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Buntut Penemuan Mayat di Kolong Lift, Ombudsman Sumut Desak Pengelola Bandara Kualanamu Dievaluasi
(ISTIMEWA)
Kolase Tribunnews.com: Perempuan disinyalir Asiyah Sinta Hasibuan. Begini kronologi wanita jatuh di sela Luft di Bandara Kualanamu. Jasadnya ditemukan 3 hari kemudian. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Ombudsman Sumut Abyadi Siregar tak habis pikir ada seseorang tewas terjatuh dari lift Bandara Kualanamu, baru ditemukan tiga hari kemudian.

"Saya benar-benar kaget luar biasa," ucap Abyadi Siregar, melalui keterangan tertulisnya, yang diterima Sabtu (29/4/2023).

Menurut dia, Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, merupakan bandara internasional yang memiliki fasilitas memadai untuk memantau adanya ketidakberesan.

"Kenapa saya kaget? Karena kita tahu bahwa KNIA adalah sebuah bandara berkelas internasional, tapi kenapa sampai tiga hari baru diketahui," lanjut dia.

Baca juga: Kronologi Asiyah Sinta Hasibuan Jatuh di Lift Bandara Kualanamu, Jasadnya Ditemukan 3 Hari Kemudian

Kepala Ombudsman Sumut, Abyadi Siregar pun mendesak agar pengelola bandara dievaluasi.

Abyadi menyebut, KNIA saat ini dikelola secara kemitraan strategis dengan skema Built Operate Trasfer (BOT) antara PT Angkasa Pura (AP) II dan GMR Airports Consortium, yang merupakan perusahaan asal India.

Untuk pengelolaan bandara dibentuk PT Angkasa Pura Aviasi (APA) yang merupakan perusahaan patungan dengan porsi 51 persen saham PT AP-II. Sedang saham GMR Airports sebesar 49 persen.

Berita Rekomendasi

Dengan manajemen pengelolaan sekarang, KNIA ditargetkan menyaingi Changi Airport dan KLIA, Malaysia sebagai hub regional.

Kualanamu juga diharapkan tidak hanya menjadi domestic airport, tetapi menjadi hub internasional. 

Namun dengan peristiwa penemuan mayat ini, Abyadi menyebut akan memunculkan keraguan publik terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu. 

"Jujur saja, saya jadi ragu dengan profesionalisme pengelolaan Bandara KNIA ini." sebutnya.

Abyadi pun menilai dengan manajemen pengelolaan KNIA sekarang, yang melibatkan investor asing, harusnya sistem pengamanan bandara lebih baik. 

Menurut Abyadi, Aviation Security (AVSEC) yang bertanggungjawab menjaga lingkungan keamanan bandara dan juga para penumpang pesawat, seharusnya lebih profesional dengan manajemen baru pengelolaan Bandara KNIA sekarang. 

"Dengan kasus penemuan mayat di kolong lift ini, saya kira perlu dilakukan evaluasi terhadap manajemen pengelolaan Bandara KNIA itu. Terutama di jajaran PT APA sendiri," ucapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas