Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Film Dokumenter 'Joshua Tree' Abadikan Tumbuh Kembang Remaja dengan Autisme yang Hidup 'Normal'

Dr. Deibby Mamahit, ibu dari Joshua mengatakan “Joshua Tree" adalah suatu pesan mengenai cinta dan pengharapan.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Film Dokumenter 'Joshua Tree' Abadikan Tumbuh Kembang Remaja dengan Autisme yang Hidup 'Normal'
Tribunnews.com
Pemutaran film dokumenter 'Joshua Tree' di Metropole XXI, Megaria, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023). 

Cerita inspiratif ini menarik perhatian dan akhirnya digarap oleh sutradara George Arif bersama tim produksinya, Jeruk Bali.

“Secara organik selama beberapa tahun, saya diberi berkah untuk terlibat dalam beberapa film dokumenter tentang menjadi inklusif, tentang kawan difabel.

"Menarik. Cukup lama saya mengobservasi bagaimana belum siapnya kita menerima kawan-kawan ini."

"Apalagi kawan yang terlihat “berbeda” secara kasat mata, seperti teman dalam spektrum autisme atau teman dengan hydrocephalus misalnya."

"Saat saya dihubungi oleh Dr. Deibby Mamahit tentang film Joshua Tree, saya meresponnya dengan senang hati. Mengapa tidak? Kita bisa membuat film dengan penceritaan sinematik tentang ini,” ujar George.

Film ini diproduksi selama 2 tahun, dengan footage yang kebanyakan terdiri atas rekaman online meeting dan kamera telepon genggam, serta sebagian footage diproduksi secara proper dengan kamera sinema.

Bukan proses yang mudah, karena saat pasca produksi kita berenang dalam lautan rekaman online meeting yang puluhan jam dan kamera yang gelap terang bergoyang-goyang karena tidak dioperasikan oleh kru profesional.

Berita Rekomendasi

Namun, kedekatan personal ibu, kakak dan pengasuh Joshua akan jauh lebih berpengaruh pada kekuatan isi dan cerita, ketimbang kecanggihan kru profesional.

Sejauh ini Joshua Tree terpilih sebagai Official Selection London Best Documentary Award.

Sebuah kisah, sebuah perjuangan keluarga, sebuah kemungkinan akan masa depan lebih baik bagi teman dalam spektrum autisme, dan bagi kawan difabel lainnya. Semoga dapat menjadi sesuatu bagi kita, bagi Indonesia.

Proyek kasih sayang ini juga akan diputar di berbagai kota di Indonesia serta di Singapura.

Diharapkan pula, lokasi pemutaran dapat bertambah agar merangkul lebih banyak orang untuk melihat bahwa ada potensi luar biasa dalam individu autistik.

Film berdurasi 23 menit ini juga dapat diakses dan ditonton publik secara gratis di www.joshuatree.id pada periode terbatas yaitu 5-13 Mei 2023.

Joshua Tree diharapkan menjadi inspirasi untuk setiap orang yang sedang mendampingi orang tersayang dengan autisme agar tidak berputus asa dan terus bersemangat dalam menjalani hari-harinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas