Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rhomedal Aquino dikenal sebagai magician atau pesulap. Namun, ia suka menjajal hal baru.

Ia juga menekuni dunia tarik suara hingga presenting acara sport. Kini yang menjadi antusiasmenya adalah bisnis. Posisinya sebagai direktur komunikasi di perusahaan advertisement.

Meski sibuk bisnis, Rhomedal Aquino menegaskan sama sekali tak meninggalkan dunia entertainment yang membesarkan namanya.

"Saya enggak pernah ninggalin apapun. Saya di sulap masih, di sport masih, masih bawain One Pride, entertainment memang playground saya tempat berkarya," ucap Rhomedal, Jumat (17/5/2023). 

Baginya, terjun ke bisnis sebagai sarana untuk penyegaran berkreativitas di entertainment.

"Bisnis buat saya adalah papan catur yang enggak ada habisnya, jadi menikmati."

"Mungkin ada yang punya mimpi pensiun dan menikmati hidup, tapi buat saya semua pekerjaan bisa dicintai dan ketika bekerja adalah kenikmatan, enjoy banget ketika masuk bisnis," terang pria 34 tahun ini.

Baru-baru ini misalnya, perusahaannya meluncurkan 3D Robotic Videotron di tengah kota DKI Jakarta, tepatnya di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat. 

Menurut Rhomedal, 3D Robotic Videotron seperti ini hanya ada tiga di dunia. Dua lainnya di Malaysia dan Korea Selatan. Indonesia menjadi yang ketiga.

Yang membedakan robotic dengan videotron biasa adalah adanya pixel yang bisa maju mundur, sehingga bisa menimbulkan efek 3D.

"Ini menjadi sebuah inovasi yang bisa dibanggakan oleh Indonesia, tentunya akan sangat bermanfaat juga untuk penyampaian informasi dan edukasi bagi masyarakat," ucap Rhomedal.

Meski menikmati dunia bisnis, Rhomedal tetap saja pada momen tertentu menghadapi kendala.

"Dan setiap masalah menghapinya berbeda-beda, pasti ada obatnya setiap masalah. Tantangannya banyak, ya serunya beda, kalau ada di posisi tertekan harus ngapain," lanjut dia.

Baca juga: Berani Beda, Tata Liem Pilih Videotron sebagai Media Promosi Singlenya

Saat ini yang dikejarnya dalam bisnis adalah fokus ke value.

"Uang nomor dua atau tiga bahkan, tapi yang penting adalah value," tandasnya.