Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Diskusi Mengupas Permasalahan Anak Indonesia: Stunting, ISPA hingga Demam Berdarah

Diharapkan diskusi ini menjadi langkah awal menuju aksi kolaborasi konkret antara pemangku kepentingan dalam memecahkan masalah kesehatan anak.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Diskusi Mengupas Permasalahan Anak Indonesia: Stunting, ISPA hingga Demam Berdarah
freepik
Ilustrasi anak. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak-anak termasuk kelompok rentan terhadap beberapa gangguan kesehatan.

Seperti stunting, penyakit yang mengancam jiwa seperti demam berdarah dengue hingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

Oleh karena itu, Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) yang didukung oleh Takeda gelar diskusi publik “Mewujudkan Lingkungan yang Sehat dan Aman untuk Anak”.

Diskusi ini juga berkolaborasi dengan, Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (KemenPPPA), Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Diskusi tersebut mengupas tentang berbagai permasalahan yang dihadapi anak-anak Indonesia.

Mulai dari stunting akibat gizi buruk, angka kematian anak di bawah usia lima tahun di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Serta prevalensi penyakit infeksi seperti diare, ISPA dan demam berdarah.

Selain itu, faktor-faktor yang menyebabkan masalah kesehatan anak turut dibahas.

Seperti sanitasi buruk, rendahnya pemahaman pentingnya kebersihan, keterpaparan asap rokok, serta akses terhadap air bersih dan keterbatasan fasilitas kesehatan.

Di dalam diskusi tersebut, Kementerian Kesehatan menegaskan komitmen untuk berperan aktif dalam memperbaiki kesehatan anak-anak Indonesia.

Baca juga: Dinas Kesehatan Jakarta Sebut Penyakit ISPA Meningkat karena Peralihan Cuaca

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia drg. Widyawati, M.K.M., Plt .

Widya pun berharap diskusi ini menjadi langkah awal menuju aksi kolaborasi konkret antara pemangku kepentingan dalam memecahkan masalah kesehatan anak.

Di antaranya seperti stunting hingga demam berdarah dengue.

"Kementerian Kesehatan mendukung langkah-langkah inovatif yang diambil dalam upaya mencapai tujuan kesehatan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia," ungkapnya di Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Terkait dengan pencegahan demam berdarah dengue, Takeda menghadirkan pencegahan inovatif melawan demam berdarah dengue melalui vaksinasi.

Inovasi ini mencegah penyebaran demam berdarah dengue demi melindungi anak-anak Indonesia dari ancaman kesehatan yang serius.

"Kami memastikan obat-obatan kami dapat diakses oleh seluruh masyarakat baik melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau program akses pasien kami," ungkap General Manager Takeda Andreas Gutknecht.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas