5 Dakwaan Berbeda Dihadapi Yoo Ah In dalam Kasus Narkoba, Penghancuran Barang Bukti hingga Pemaksaan
Aktor Yoo Ah In dijatuhi lima dakwaan berbeda dalam kasus penyalahgunaan narkoba yang menjeratnya, penghancuran barang bukti hingga pemaksaan.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Yurika NendriNovianingsih
Pemain drama korea Hellbound ini dituduh memperoleh obat tidur secara ilegal atas nama orang lain beberapa kali dengan dalih "penggunaan obat".
Mengutip AllKpop, mulai Mei 2021 hingga Agustus 2022, Yoo Ah In diberi resep dua jenis obat tidur yang berbeda sebanyak 44 kali atas nama orang lain.
3. Penggunaan Ganja
Pada bulan Januari tahun ini, Yoo Ah In ditemukan menggunakan obat-obatan terlarang ganja di Amerika Serikat.
Perlakuan buruk sang aktor itu dilakukan bersama kaki tangannya, Choi (32), dan 4 orang lainnya pada bulan Januari lalu.
Pengadilan mencatat, “Tuan Yoo mengakui sebagian besar tindakan kriminal terkait dengan penggunaan propofol, pembelian obat tidur secara ilegal, dan kebiasaan merokok ganja .”
Baca juga: Perankan Lee Hae Ryun di Drama Korea The Worst of Evil, Akting Rapper BIBI Sukses Curi Perhatian
4. Upaya Percobaan Penghancuran Barang Bukti
Yoo Ah in menghadapi kemungkinan penahanan, namun pada bulan Mei, permintaan penahanan ditolak.
Hal itu dengan alasan kesulitan dalam menentukan penghancuran bukti atau risiko melarikan diri.
Selanjutnya, pada bulan September, jaksa mengajukan surat perintah penangkapan kedua untuk Yoo Ah-in.
Jaksa menuduhnya menginstruksikan kenalannya untuk menghancurkan bukti.
5. Pemaksaan Terhadap Orang lain
Selain melakukan upaya penghancuran barang bukti, Yoo Ah-in juga memaksa temannya untuk merokok ganja selama perjalanannya ke Amerika Serikat.
Baca juga: Terjerat Kasus Narkoba, Yoo Ah In Unggah Surat Permintaan Maaf di Akun Instagram Pribadinya
Temannya Choi juga telah didakwa atas penggunaan obat-obatan terlarang, mengancam saksi, dan mencoba melarikan diri.
Pengadilan menilai telah mengamankan bukti-bukti kuat terkait hal tersebut.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)