Tiga Hari Sebelum Meninggal, Galang Rambu Anarki Titip Band BunGa ke Tony Vialy
Adapun Tony Vialy selaku vokalis sekaligus menjadi satu-satunya personel yang bertahan saat ini di band BunGa.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup band BunGa yang populer di pertengahan 1990-an comeback ke industri musik Tanah Air setelah vakum beberapa tahun.
Band yang pernah digawangi Galang Rambu Anarki itu kini comeback merilis ulang lagu Kasih Jangan Kau Pergi dengan aransemen lebih modern.
Adapun Tony Vialy selaku vokalis sekaligus menjadi satu-satunya personel yang bertahan saat ini di band BunGa.
Tony mengatakan, band BunGa merupakan wasiat dari mendiang Galang Rambu Anarki sebelum tutup usia.
Hal itulah yang menjadi alasan Tony untuk kembali menghidupkan band yang berdiri sejak 1997 ini.
"Karena ini kan titipan. Almarhum Galang sempet bilang, 'Ton lo pegang ya ini Band' Waktu itu gue mikir ah apa sih, itu malem-malem, ternyata tiga hari kemudian almarhum meninggal," kata Tony saat jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (24/11/2023).
"Ya karena merasa ada titipan itu, saya harus jalan sendiri, dan dibantu teman-teman ini," lanjutnya.
Namun, BunGa saat ini memakai formasi baru dan menyisakan Tony Vially.
"Saya tinggal satu-satunya personel. Ya ini lah formasi terakhir BunGa. Kenapa temen-teman baru karena memang ada kesibukan lain dari temen-teman lama. Jadi saya harus ambil ini untuk menjalani," jelas Tony Vially.
Selain itu, ada alasan tersendiri mengapa G di tulisan BunGa memakai huruf kapital.
Tony menganggap, huruf G di BunGa adalah marwah dari Galang Rambu Anarki.
"Saya menyadari disitu ada G, dan itu saya bikin gede, dan itu menunjukan insialnya G itu Galang, jadi seperti itulah," ungkap Tony.
Sebagaimana informasi, Galang Rambu Anarki merupakan gitaris BunGa sekaligus putra dari musisi Iwan Fals.
Galang meninggal pada April 1997, ia ditemukan tak bernyawa di kamarnya.
Banyak versi tentang kematiannya, namun Iwan Fals menjelaskan bahwa Galang mempunyai asma akut.
Tetapi versi lainnya dijelaskan bahwa Galang meninggal karena overdosis.
Galang memang pernah menggunakan narkotika dan menjadi pecandu.