Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

1 dari 10 Orang di Dunia Idap Ginjal Kronis, Diabetes Melitus Tipe 2 Jadi Penyebab Utama

Faktor utama progresif penyakit ginjal kronis pada pasien Diabetes melitus tipe 2 adalah adanya inflamasi dan fibrosis pada ginjal. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in 1 dari 10 Orang di Dunia Idap Ginjal Kronis, Diabetes Melitus Tipe 2 Jadi Penyebab Utama
freepik
Ilustrasi ginjal 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu dari 10 orang di dunia menderita Penyakit Ginjal Kronis (PGK). 

Namun 9 dari 10 orang yang didiagnosis menderita PGK tidak menyadari kondisinya. 

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Metabolik dan Endokrinologi Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM. 

Dr Ketut pun ungkap salah satu faktor risiko  utama terjadinya gangguan ginjal kronik adalah diabetes melitus tipe dua. 

Faktor utama progresif PGK pada pasien Diabetes melitus tipe 2 adalah adanya inflamasi dan fibrosis pada ginjal. 

Terlihat dari adanya albuminuria yang merupakan tanda awal kerusakan ginjal. 

Berita Rekomendasi

"Tingkat gula darah yang tinggi dapat merusak ginjal secara perlahan, dan lama kelamaan ginjal tidak mampu menyaring darah sebagaimana seharusnya yang berakibat terjadinya PGK," ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, Senin (15/1/2024). 

Diabetes Tipe 2 adalah penyebab utama penyakit ginjal stadium akhir  yang membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.

Dan ini dan dapat memperpendek harapan hidup hingga 16 tahun. 

Lebih lanjut Suastika jelaskan tanda awal penyakit ginjal pada pasien diabetes, yaitu peningkatan pengeluaran albumin dalam urine. 

Untuk mengetahui pengeluaran albumin dalam urin, maka ia menganjurkan penderita diabetes untuk melakukan skrining. 

"Dokter harus lebih proaktif melakukan skrining PGK pada pasien Diabetes tipe 2. Jika menghadapi pasien dengan Diabetes tipe 2, ada baiknya skrining PGK juga rutin dilakukan minimal sekali setahun," imbaunya. 

Gejala bisa ditemukan lebih awal dan dokter dapat memberikan pengobatan yang lebih tepat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas