Anak Vincent Rompies Diduga Terlibat Bully, Komentar Netizen Mendadak Hilang, Kemana Sang Artis?
Vincent Rompies diburu setelah anaknya, Farrel Legolas Rompies diduga melakukan bully atau perundungan terhadap teman sekolahnya.
Penulis: Anita K Wardhani
Anak Vincent Rompies Diduga Terlibat Bully, Komentar Netizen Mendadak Hilang, Kemana Sang Artis?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vincent Rompies diburu setelah anaknya, Farrel Legolas Rompies diduga melakukan bully atau perundungan terhadap teman sekolahnya.
Kabar bullying ini ramai di akun X yang dahulunya Twitter.
Baca juga: Kronologi Kasus Bullying di Binus School Serpong, Pihak Sekolah Segera Panggil Vincent Rompies
Kejadian ini terjadi di salah satu sekolah internasional di kawasan BSD, Tangerang sejak Minggu (18/2/2024).
Sebelumnya, sebuah unggahan viral di media sosial yang memperlihatkan seorang siswa SMA di kawasan Serpong, Tangerang Selatan tengah berbaring di kasur sebuah rumah sakit.
"Ada perundungan di SMA Binus International BSD. Seorang anak dipukulin sama belasan seniornya hingga masuk rumah sakit," bunyi tulisan yang diunggah akun @BosPurwa.
Baca juga: Ini Tampang Farrel Legolas Rompies Pelaku Bullying, Punya Hobi dan Wajah Mirip Sang Ayah
Kemudian pelaku diduga adalah anak dari artis Tanah Air.
"Mau kau anak artis, anak orang kaya, anak pengusaha, gw kaga takut, usut sampai tuntas pak," tulisnya.
"Anak-anak itu salah satunya kalau nggak salah anaknya artis V****nt R***pies namanya L*****s R****** anak kelas 12 di Binus School Serpong," tulis akun @ErikE***
Perundungan Senior Pada Murid Baru
Dari unggahan yang dilihat di akun X bernama @BosPurwa disebutkan jika siswa itu merupakan korban perundungan hingga penganiayaan oleh para seniornya.
Adapun proses perundungan dan penganiayaan ini disebut sebagai syarat masuk ke dalam geng yang cukup terkenal di salah satu sekolah swasta tersebut.
Dari keterangan unggahan tersebut disebutkan para siswa yang ingin masuk ke geng itu harus melakukan hal yang diperintah seniornya seperti membelikan makanan dan lain-lain.
Parahnya, kekerasan fisik diduga juga terjadi yang saat itu, korban disebut diikat di tiang hingga dipukuli menggunakan balok kayu.
Bukan melerai, siswa senior yang lain malah menjadikan aksi kekerasan itu sebagai bahan tertawaan hingga direkam.