Widuri Puteri Disebut Eksis di Film karena Orang Tuanya, Joko Anwar dan Ernest Prakasa Angkat Bicara
Sebagian netizen meragukan kualitas akting Widuri Putri yang membintangi film Siksa Kubur. Mereka menilai Wuduri eksis karena pengaruh orang tuanya.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepiawaian Widuri Puteri, anak pasangan aktor Dwi Sasono dan Widi Mulia, di dunia seni peran menarik perhatian netizen.
Setelah muncul di film Siksa Kubur, Widuri langsung dicap sebagai nepo baby oleh netizen yang meragukan kualitas aktingnya.
Netizen menyebut Widuri sebagai nepo baby karena dianggap punya keuntungan sebagai anak artis, sehingga bisa main di beberapa judul besar.
Joko Anwar, sutradara dari Siksa Kubur langsung ambil sikap mengunggah video casting Widuri ketika akan memerankan Sita di film terbarunya itu.
Baca juga: Jadwal Tayang Film Siksa Kubur di Bioskop Bekasi Besok, Minggu 21 April 2024
Dalam unggahannya di Twitter ia bahkan memberikan pujian ke Widuri dengan menyebut bahwa Widuri langsung diterima usai casting.
"Widuri Puteri luar biasa. Ketika datang casting Siksa Kubur, malu-malu, dikasih brief tentang karakternya sekali aja, lalu baca dialog, dan wow. Langsung diterima sebagai Sita saat itu juga," ujar Joko Anwar dikutip Tribunnews.com, Minggu (21/4/2024).
Sebelum Joko Anwar membuat cuitan tersebut, Ernest Prakasa sudah lebih dulu membela Widuri Puteri lewat cuitan di Twitter.
"Yang bilang Widuri itu nepo baby itu salah besar menurut gw. Karna jelas, Dwi Sasono & Widi Mulia nggak seberpengaruh itu," ungkap Ernest.
Widi Mulia juga sudah sempat membantah tudingan netizen yang menyebut bahwa putrinya itu nepo baby.
Menurut Widi orang-orang keliru menggunakan istilah nepo baby untuk putrinya yang berhasil main di film besar.
"Teruntuk adik-adik yang ngeyel soal pemilihan istilah nepo, ya nggak apa kalau sudah membaca istilah ini dimana-mana. Tapi jangan dukung yang salah dong," ungkap Widi Mulia.
"Mohon tetap mengacu pada arti kata sebenarnya. Jangan diobrak-abrik dong ketentuan arti bahasa yang sudah dirumuskan," tulisnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.