Melongok Kampus UIPM Pemberi Gelar Honoris Causa ke Raffi Ahmad: Tak Berizin dan Tak Punya Mahasiswa
Benar saja, pegawai itu mengatakan kantor itu merupakan milik UIMP Thailand, namun hanya untuk domisili surat-menyurat atau administrasi.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
Setelah berkomunikasi, petugas itu akhirnya mengizinkan awak Tribunnews untuk mencari tahu lokasi kampus itu.
Kami mendapatkan informasi jika kampus UIMP itu berada di lantai 7 gedung tersebut. Selanjutnya, kami langsung bergegas ke lantai itu dengan menaiki lift.
Baca juga: Begini Kondisi Rumah Baim-Paula di Tengah Perceraian, Terdengar Suara Teriakan Anak-anak
Setelah di lantai 7, kondisi sepi dan sunyi pun tergambar ketika pintu lift itu terbuka.
Di sisi kanan, terdapat sebuah toilet. Sementara, di sisi kiri, terdapat sebuah ruangan kantor bernama Voffice dengan pintu kaca di depannya.
Kami tak menemukan adanya papan petunjuk yang bertuliskan Kampus UIMP di lantai tersebut. Sehingga, kami bertanya dengan seorang pegawai yang berada di kantor Voffice tersebut. Dengan ramah, dia langsung membenarkan jika kantor itu merupakan lokasi UIMP.
Di sana, tak terlihat adanya kegiatan belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa seperti layaknya sebuah perguruan tinggi pada umumnya, melainkan hanya seperti perkantoran.
Benar saja, pegawai itu mengatakan kantor itu merupakan milik UIMP Thailand, namun hanya untuk domisili surat-menyurat atau administrasi.
"Oh, kalau di sini hanya domisili untuk kegiatan surat menyurat saja ya. (Kampus dan mahasiswa) tidak ada," tutur pegawai tersebut.
Namun, pegawai itu enggan memberikan informasi lebih jauh dan meminta awak Tribunnews untuk menghubungi langsung pihak UIMP.
Akui Tak Punya Izin dan Pembelajaran Daring
Teka-teki soal keberadaan kampus UIMP itu akhirnya terpecahkan. Promotor and Staf Ahli UIPM Indonesia, Prof Agusdin membenarkan soal lokasi di Plaza Summarecon Bekasi hanya untuk tempat proses administrasi dan untuk rapat. Dia membantah jika UIMP di Indonesia disebut dengan kampus.
Kantor yang berada di Bekasi, Jawa Barat ini diakui oleh PBB sebagai pusat NGO-nya PBB (United Nations Ecosoc).
Hal ini sekaligus membantah UIMP disebut merupakan perguruan tinggi abal-abal karena tetap ada pembelajaran bagi mahasiswanya dengan sistem online atau daring.
"Kami sistemnya bukan kampus offline, tapi sistem online," ucap Agusdin kepada Tribunnews.com.
Baca juga: Raffi Ahmad Pakai Seragam Tentara Dikritik Anggota DPR PDIP, Dibela Mabes TNI, Begini Kata Pengamat
Tak adanya mahasiswa yang datang untuk belajar secara offline layaknya di universitas lain disebut Agusdin karena pihak UIMP Indonesia belum mendapatkan izin dari Kemendikbudristek.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.