Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Uya Kuya Upayakan Biaya Berobat di Indonesia Bisa Lebih Murah Lagi, Penggunaan BPJS Dipermudah

Anggota Komisi IX DPR RI Surya Hutama atau dikenal Uya Kuya terus mengupayakan progres terkait isu penting yang menjadi perhatian publik.

Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Uya Kuya Upayakan Biaya Berobat di Indonesia Bisa Lebih Murah Lagi, Penggunaan BPJS Dipermudah
Tangkap layar akun Youtube Kompas TV
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Uya Kuya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Surya Hutama atau dikenal Uya Kuya terus mengupayakan progres terkait isu penting yang menjadi perhatian publik.

Suami dari Astrid Khairunisha ini kemudian menjelaskan progres kerjanya yang kini fokus pada beberapa aspek, termasuk transformasi kesehatan Indonesia dan digitalisasi. 

Baca juga: Uya Kuya Tak Lagi Urus Duniawi, Fokus Jadi Anggota DPR Meski Pendapatannya Tak Sebesar Artis

Uya Kuya menyoroti biaya pengobatan di Indonesia yang masih dianggap mahal, yang membuat banyak orang memilih berobat ke luar negeri.

"Kalau saya sih ikut mengikuti arus yang sekarang sedang saya jalani kalau di bidang kesehatan ya bagaimana transformasi kesehatan Indonesia, digitalisasi terus bagaimana juga berobat di Indonesia bisa lebih murah lagi," kata Uya Kuya ketika ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Terkait dengan BPJS Kesehatan, Uya mengungkapkan kekhawatirannya terkait diskriminasi yang bahkan bisa memakan waktu lama.

Dalam hal ini Ia berharap masyarakat yang menggunakan BPJS dapat memperoleh perlakuan yang adil dan tanpa kesulitan.

Baca juga: Uya Kuya Belum Berpikir Ubah Warna Rambut: Bukan Penampilan Fisik, Tapi Hati dan Otak Untuk Rakyat

Berita Rekomendasi

"Terus masalah BPJS kesehatan dimana kita pengen masyarakat yang menggunakan BPJS itu mendapatkan perlakuan-perlakuan yang sama tidak ada diskriminasi apapun dan tidak sulit ya dalam menggunakan BPJS, karena sekarang banyak juga faktanya kalau kita lihat di rumah sakit rumah sakit orang yang menunggu jadwal operasi sampai setahun belum dapat-dapat," ujar Uya.

Ia juga menyoroti jaminan kehilangan pekerjaan dalam BPJS Ketenagakerjaan, yang baru diterapkan beberapa tahun terakhir.

"Sampai ada yang keburu meninggal dan lain sebagainya Terus BPJS Ketanaga Kerjaan saya menekankan kepada jaminan kehilangan pekerjaan, karena jaminan kehilangan pekerjaan ini baru ada beberapa tahun terakhir," sambungnya.

Selain itu, Uya juga menyampaikan keprihatin annya terhadap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terutama terkait maraknya produk skin care yang mengklaim berlebihan dan hasil uji lab mandiri yang tidak terjamin keabsahannya. 

"Kalau BPOM terus terang saya pengen banyak menyeroti kasus-kasus skin care yang over claim dan banyaknya orang-orang yang melakukan uji lab mandiri dan saya pikir BPOM harus berada di garis yang jelas, dia harus memanggil orang-orang itu dan kalau memang ternyata memang apa yang diuji oleh orang-orang tersebut benar ya berarti harus BPOM harus lebih tegas lagi dan memberikan tindakan tegas kepada produk-produk yang memang dinyatakan over claim atau mungkin mengandung barang-barang bahan-bahan berbahaya," beber Uya.


Tidak hanya itu, Uya juga menekankan pentingnya perlindungan yang lebih maksimal bagi pekerja migran Indonesia.

"Kalau di perlindungan pekerjaan migran jelas ini concern saya yang utama, dimana pekerjaan migran di Indonesia harus mendapatkan perlindungan yang lebih maksimal lagi Karena pada prinsipnya pekerjaan migran di luar yang dari Filipina, mereka lebih mendapatkan perlindungan dari negaranya lebih baik dibanding Indonesia," jelasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas