Pebulutangkis Top Dunia Jalani Tes Doping
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengadakan sosialisasi program antidoping kepada para atlet bulutangkis Indonesia
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengadakan sosialisasi program antidoping kepada para atlet bulutangkis Indonesia. Acara berlangsung di pelatnas bulutangkis Cipayung, Selasa (8/7/2014).
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Andy Hines-Randle (Events Officer BWF), (Bambang Roedyanto (Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI), serta dihadiri seluruh atlet, pelatih pelatnas, serta perwakilan atlet top level dari beberapa klub.
Bambang Roedyanto mengatakan, acara ini berisi sosialisasi dari BWF mengenai program antidoping. Kali ini BWF menjelaskan secara langsung kepada para atlet dan pelatih seperti apa aturannya
"Kami juga mau melihat sejauh mana pengetahuan atlet tentang antidoping, apa yang boleh apa yang tidak boleh. Jadi sebagai pemain lebih tahu, mengerti dan menjalani aturan itu," tutur Rudy seperti dilansir badmintonindonesia.
Sosialisasi program berisi informasi seputar program antidoping, mulai dari jenis pelanggaran, ketentuan tes doping, laporan keberadaan atlet, hingga sanksi yang bisa dijatuhkan kepada atlet jika terbukti menggunakan doping.
Pada acara ini dijelaskan kepada atlet bahwa tes doping dapat dilakukan saat mengikuti turnamen dan saat tidak mengikuti turnamen.
Untuk top players rangking 1-12 dunia (sektor tunggal) dan rangking 1-6 dunia (sektor ganda) dipastikan masuk di daftar target pemain yang akan di tes doping, sehingga mereka harus standby dalam selama setahun untuk sewaktu-waktu diminta menjalani tes.
Pada kesempatan yang sama, BWF juga membagikan kuesioner kepada para atlet untuk menguji sejauh mana pengetahuan atlet tentang program antidoping.
Pebulutangkis tunggal putri, Bellaetrix Manuputty, mengaku sosialisasi program antidoping sangat berguna. “Pengetahuan ini membuat kami berhati-hati dan tak menganggap sepele, kalau sakit minum obatnya tidak boleh sembarangan,” ujarnya.