Kata FIBA Soal Polemik Tim Putri Basket Qatar yang Mundur Karena Tak Boleh Berhijab
Kasus mundurnya tim basket putri Qatar karena tak boleh bermain dengan mengenakan hijab masih terasa panas.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Kasus mundurnya tim basket putri Qatar karena tak boleh bermain dengan mengenakan hijab masih terasa panas. Federasi basket internasional (FIBA) mengelak bahwa mereka hanya keberatan soal tutup kepala, bukan soal agama.
Tim putri Qatar sudah tiba di negeranya, Jumat (26/9/2014), setelah menarik partisipasinya dari Asian Games 2014 di Incheon, Korsel. Mereka adalah satu-satunya tim basket putri asal negara-negara Arab.
"Ini penghinaan buat kami, mereka tidak menghormati agama kami," kata pemain depan tim basket putri Qatar, Reefa Morjan Mohammed.
Kwon Hyung-Sang, sekjen panpel Asian Games Incheon (IAGOC), mengaku menyesal Qatar tak bisa bermain tapi tak ada yang bisa diperbuatnya untuk melanggar aturan FIBA, yang melarang para pemain menggunakan tutup kepala dengan panjang lebih dari 5 cm.
Juli lalu, dua pemain putra India dari etnis Sikh juga diharuskan membuka turban mereka dan meminta rambut mereka diikat dengan bahan elastis.