Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Demi Nafkah, Warga Kenya Ikuti Lomba Lari di Indonesia

Thomas mengaku di negara asalnya memang kehidupan warga negara tidak sejahtera dibandingkan dengan di Indonesia.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Demi Nafkah, Warga Kenya Ikuti Lomba Lari di Indonesia
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
SUPER BALL RUN 10K & 5K - Direktur Tribun Grup Herman Darmo, bersama Walikota Jakarta Pusat Rustam Efendi, Direktur PPKK Mayjen TNI (Pur) Tabrie, MGK Kemayoran Sasmita Winata dan Wakil Direktur Tribun Grup Sentrijanto, melepas star ratusan pelari Super Ball Run 10K & 5K , Minggu (30/11/2014) yang berlangsung di Mall MGK Kemayoran, Jakarta Pusat. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Negara Kenya mengambil manfaat dari lomba-lomba lari di Indonesia. Bahkan tak jarang dari mereka yang berlari guna mencari nafkah untuk menghidupi diri sendiri maupun keluarga.

Thomas Maritim, misalnya. Pria berusia 30 tahun itu rela menempuh perjalanan jauh dari Kenya di Afrika sampai ke Indonesia hanya untuk mengikuti lomba lari Super Ball Run 2014.

Thomas mengaku di negara asalnya memang kehidupan warga negara tidak sejahtera dibandingkan dengan di Indonesia.

Dia menilai laju pertumbuhan penduduk di sana sangat cepat, sementara pekerjaan tidak memadai. Cara yang dilakukan untuk mencari nafkah yaitu mengadu nasib di negara orang.

"Saya baru sampai kemarin. Ini pertama kali saya ke Indonesia. Saya berlari untuk mencari uang. Di sana sulit cari kerjaan," tutur Thomas ditemui di Mall MGK Kemayoran, pada Minggu (30/11) pagi.

Thomas mengaku iklim dan topografi wilayah di negara asalnya membuat warga negara Kenya mempunyai postur tubuh bagus yang menunjang untuk dapat berlari lebih cepat dibandingkan warga dari negara lain.

Dia bercerita pernah berlari menempuh jarak mulai dari 5 Kilometer, 10 Kilometer, bahkan sampai 21 Kilometer melalui jalur perbukitan serta dalam kondisi cuaca dingin.

BERITA REKOMENDASI

Sehingga dirinya memandang trek lari di Indonesia relatif lebih mudah dibandingkan negara asalnya. Ini dibuktikan keberhasilan dirinya menjadi nomor satu di lomba lari Super Ball Run 2013 kategori 10 Kilometer putra

Hasil ini memotivasi dirinya untuk ikut di Standard Chartered Full Marathon di Singapore, pada 7 Desember 2014. "Setelah ini, Saya ikut lomba lari di Singapura," katanya.

Thomas Maritim merupakan satu dari puluhan orang Kenya yang mengadu nasib ke Indonesia melalui kegiatan olahraga lari. Rekan satu negara Thomas, Jackline Nzifo, juga melakukan kegiatan yang sama.

Bahkan, dia mengaku event Super Ball Run 2014 merupakan lomba lari kelima bagi dirinya di negara ini sejak pertama kali berkunjung pada 2013.

Dia mengaku keramahan dan sopan-santun warga negara Indonesia membuat dirinya merasa nyaman. "Indonesia tempat yang bagus. Orang-orang menyambut kami. Kami senang ke Indonesia," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas