Eugenie Bouchard Hampir Kena Sanksi Karena Pakai Bra Hitam di Wimbledon
Engsell menanyakan apakah penggunaan bra hitam oleh Bouchard dapat dianggap melanggar tata cara berpakaian
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Petenis cantik Kanada, Eugenie Bouchard, lolos dari sanksi karena dianggap melanggar tata aturan pakaian di turnamen Grand Slam Wimbledon.
Bouchard tersingkir di babak pertama Wimbledon, Selasa (30/6/2015), setelah mengalami kekalahan menghadapi pemain asal Tiongkok, Dan Ying-ying, dan kalah 6-7 (3), 4-6.
Eugenie Bouchard gagal mengulang prestasi tahun lalu untuk lolos ke babak final. Namun, media Inggris menyebut, Bouchard lolos dari sanksi resmi karena dianggap melanggar tata aturan berpakaian di lapangan Wimbledon.
Wasit yang memimpin pertandingan, Louise Engsell, sempat menghubungi panitia untuk menanyakan tata aturan pakaian. Engsell menanyakan apakah penggunaan bra hitam oleh Bouchard dapat dianggap melanggar tata cara berpakaian di Wimbledon yang selama ini hanya mengizinkan pakaian warna putih.
Dalam tata cara berpakaian yang telah diperbarui pada 2014, disebutkan para pemain wajib mengenakan seragam warna putih. Warna lain tidak diperbolehkan, termasuk warna krem, bahkan untuk ukuran satu sentimeter pun.
Larangan ini termasuk dalam pemilihan warna untuk bandana, headband, wristband (pergelangan tangan), sepatu, bahkan juga pakaian dalam yang berpeluang terlihat selama permainan.
Tata aturan berpakaian ini pernah memakan korban saat petenis utama Roger Federer mendapat hukuman karena mengenakan sepatu dengan dasar berwarna oranye pada 2013 lalu.
Eugenie Bouchard sendiri mengaku tidak mengerti dengan adanya pelarangan penggunaan pakaian dalam berwarna non-putih ini. "Saya tidak paham mengenai masalah ini. Tidak ada yang memberi tahu (aturan) mengenai penggunaan bra," kata Eugenie Bouchard.